TEHERAN, PALPRES.COM – Haniyeh dibunuh dengan proyektil jarak pendek berhulu ledak 7 kilogram
Bukan dengan ledakan bom seperti digembar-gemborkan media massa Israel dan Amerika Serikat.
Terungkapnya penyebab kematian Ismail Haniyeh, membuat Garda Revolusi Iran murka.
Karenanya, Garda Revolusi Iran memastikan, balasan atas tertumpahnya darah Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli 2024 lalu, akan parah, dengan memilih waktu, tempat dan cara yang tepat.
BACA JUGA:Benarkah Erdogan Siapkan Invasi ke Israel Untuk Bantu Palestina? Cek Fakta Sebenarnya
BACA JUGA:Berikut 5 Jenis Buah-buahan Kurang Baik Dikonsumsi Saat Hidung Tersumbat
Diketahui, Sabtu lalu Garda Revolusi Iran atau yang juga dikenal sebagai Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), telah mengumumkan penyebab kematian Ismail Haniyeh.
Dalam pernyataannya, Garda Revolusi Iran memaparkan bahwa serangan yang menewaskan Ismail Haniyeh dirancang dan dilaksanakan oleh rezim Zionis dan didukung oleh Amerika Serikat.
Pernyataan ini, merupakan kali pertama Garda Revolusi Iran secara terbuka mengungkap penyebab pasti kematian Haniyeh.
Diketahui, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berkunjung ke Teheran, dalam rangka menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian.
BACA JUGA:Berikut 5 Manfaat Buah Timun, Nomor 3 Mencegah Sembelit
BACA JUGA:Calon Jutawan Baru! Inilah 4 Weton dengan Rezeki yang Selalu Berlimpah
Usai menghadiri pelantikan tersebut, Ismail Haniyeh pergi ke sebuah wisma Pemerintah Iran, Zafaraniyeh di Teheran utara.
Saat itulah serangan diduga rudal, menghantam rumah Ismail Haniyeh hingga menewaskan Pemimpin Hamas dan seorang pengawalnya.
Spekulasi terkait bagaimana Ismail Haniyeh bisa menjadi korban dalam serangan tersebut, mulai beredar.