Mereka menggunakan kekayaan mereka untuk tujuan yang lebih besar daripada kepuasan pribadi, seperti amal, pengembangan komunitas, atau investasi dalam inisiatif yang berdampak sosial.
Mereka menyadari bahwa memiliki kekayaan memberi mereka kesempatan untuk berbuat baik dalam skala yang lebih besar.
6. Prioritas yang Berbeda
BACA JUGA:7 Ciri Khas Palembang yang Buat Wong Kito Bangga, Dari Makanan Hingga Kebudayaannya!
BACA JUGA:5 Zodiak yang Cocok Berpasangan Dengan Cancer, Ada Zodiakmu?
Bagi sebagian orang kaya yang sebenarnya, prioritas mereka tidak terletak pada memamerkan kekayaan di media sosial.
Mereka mungkin lebih memilih untuk fokus pada hal-hal seperti pengembangan diri, kehidupan pribadi yang seimbang, atau berkontribusi dalam bidang-bidang yang mereka anggap penting.
Mereka menganggap kekayaan sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka, bukan sebagai sumber kepuasan sosial.
7. Menghindari Perbandingan dan Kecemburuan
Flexing kekayaan di media sosial dapat memicu perbandingan dan kecemburuan di antara orang lain.
BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Cair Lewat ATM KKS Duluan, Untuk KPM Dengan Kriteria Berikut!
Orang kaya yang sebenarnya mungkin tidak ingin menimbulkan perasaan negatif pada orang lain atau memperburuk kesenjangan sosial yang sudah ada.
Mereka menyadari bahwa kekayaan bukanlah segalanya dan tidak ingin menjadi penyebab ketidakseimbangan sosial atau merugikan hubungan dengan orang lain.
8. Etika dan Nilai-nilai Pribadi
Setiap individu memiliki etika dan nilai-nilai pribadi yang membentuk cara mereka berinteraksi dengan dunia.