Antara lain Akar Wangi (Vetiveria Zizanioides), Melati Air (Echinodorus Palaefolius), Lonkida (Nauclea Orientalis).
Jelutung Rawa (Dyera Costulata), Balangeran (Shorea Balangeran), Gelam (Melaleuca Leucadendron), Kayu Putih (Melaleuca Cajuputi).
BACA JUGA:Cek Bansos yang Cair Pertengahan Agustus 2024 Secara Online di Link cekbansos.kemensos.go.id
Constructed wetland di tambang batu bara menawarkan berbagai manfaat keberlanjutan.
Antara lain sebagai pengolahan air limbah tambang, upaya restorasi dalam memulihkan ekosistem yang terganggu.
Kemudian biaya operasional dan perawatan rendah, keberlanjutan energi dengan pemanfaatan tanaman sehingga lebih ramah lingkungan dan mendukung prinsip keberlanjutan.
“Penerapan metode ini adalah salah satu wujud komitmen Bukit Asam dalam menjalankan prinsip Good Mining Practice,” kata AVP Perencanaan Lingkungan & Kehutanan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Dedy Saptaria Rosa, dalam Talkshow Inspiratif pada Festival LIKE di Jakarta, Kamis 8 Agustus 2024.
BACA JUGA:Inilah Kabupaten Termiskin di Jawa Tengah, UMK-nya Juga Rendah, Daerah Kamu?
BACA JUGA:220 Investor Siap Investasi di IKN, Dua Negara Besar Ini Ikut Terlibat
Air tambang yang telah diolah dan memenuhi baku mutu lingkungan kemudian digunakan kembali untuk berbagai keperluan.
Seperti pembersihan Coal Handling Facility, memenuhi kebutuhan air bersih perkantoran tambang, dan sebagainya.
“Pemanfaatan air tambang untuk menunjang kegiatan operasi tambang dapat memberikan benefit optimal serta efisien dalam penggunaan air permukaan,” ujar Dedy.
Lebih lanjut, Dedy menegaskan komitmen kuat PTBA untuk selalu menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik.
BACA JUGA:HK Dapat 2 Proyek Strategis Bernilai Ratusan Miliar, Salah Satunya Ada di Luar Negeri
BACA JUGA:Bisa Jadi Penghasilan Tambahan, Begini Cara Hasilkan Uang Cepat Langsung Cair