PALPRES.COM - Sebuah kampung di pelosok Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mendapatkan dana desa Rp710 juta.
Sayangnya, dibalik dana desa dengan nominal fantastis ini ternyata tugas berat masih menanti Pemerintah Kabupaten Mamasa.
Sebab, angka penderita gangguan mental di kampung pelosok Sulawesi Barat ini tertinggi di Kecamatan Mamasa.
Fakta ini terungkap dari data Badan Pusat Statistik 2023 jika dilihat dari kategori disabilitas mental.
BACA JUGA:Akhir Pekan, Harga Emas Antam di Palembang Turun Lagi, Termurah Rp750.000
Artinya, kecamatan ini masih mencatatkan jumlah penderita disabilitas mental yang cukup tinggi.
Dimana penderita gangguan mental di Kecamatan Mamasa ini mencapai 41 orang yang tersebar di 9 desa.
Bahkan, dibandingkan dengan pencatatan warga terkait disabilitas lainnya, gangguan mental masih menjadi PR besar bagi daerah ini.
Disabilitas dengan jenis lainnya antara lain cacat tubuh, tuna netra hingga bisu ataupun tuli.
BACA JUGA:Berikut 8 Khasiat Batu Akik Pirus yang Jadi Buruan Pejabat Kesultanan Turki Ottoman
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Raih Penghargaan Pembinaan Proklim Dari Kementerian LHK RI
Kampung pelosok Sulawesi Barat dengan tingkat penderita gangguan mental tertinggi ini bernama Bombong Lambe.
Data BPS Kecamatan Mamasa 2023, setidaknya ada 9 warga di Kampung Bombong Lambe yang tercatat sebagai penderita gangguan mental.
Kemudian Desa Rambu Saratu tercatat ada 8 warganya yang juga masuk dalam ketegori ini.