PALPRES.COM - Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, telah membatalkan kunjungan ke Asia Tengah akhir pekan ini setelah para ahli memperingatkan bahwa risiko "Megaquake" yang terjadi di lepas pantai Pasifik makin meningkat pasca gempa berkekuatan 7,1 skala Richter terjadi pada Kamis lalu di bagian barat daya.
Kishida, yang sedang berjuang melawan rendahnya peringkat persetujuan dan menghadapi tantangan terhadap kepemimpinannya dalam pemilihan presiden dari partai yang berkuasa bulan depan, mengumumkan keputusannya dalam sebuah konferensi pers pada hari Jumat.
Dia dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan puncak dengan para pemimpin Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan di ibukota Kazakhstan, Astana, pada hari Jumat malam dan bertemu dengan presiden Mongolia di Ulaanbaatar pada hari Senin, menurut kantor berita Kyodo.
Badan Meteorologi Jepang sendiri pada Kamis lalu telah mengeluarkan warning untuk pertama kalinya mengenai risiko Megaquake di sepanjang pantai Pasifik pasca gempa di pulau utama paling selatan Kyushu yang memicu peringatan tsunami.
BACA JUGA:BRUTAL! Israel Serang Warga Gaza saat Sholat Subuh, Korban Tewas Lebih dari 100 Orang
BACA JUGA:Pesawat ATR 72 dengan 62 Penumpang Jatuh di Brasil, Tak Ada yang Selamat
Namun dilaporkan bahwa tidak ada korban jiwa atau kerusakan besar yang terjadi.
Peringatan Badan Meteorologi Jepang tersebut menjelaskan bahwa risiko Megaquake yang terjadi di sepanjang jalur Palung Nankai akan lebih tinggi dari biasanya, namun bukan berarti bahwa dalam beberapa hari mendatang gempa akan kembali terjadi.
Lembaga penyiaran publik NHK mengatakan bahwa perjalanan Kishida ke luar negeri telah dibatalkan agar ia dapat mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan.
Peringatan gempa bumi dari badan meteorologi Jepang telah memperingatkan bahwa "jika Megaquake terjadi di masa depan maka akan terjadi guncangan yang kuat disertai tsunami besar".
BACA JUGA:Lindungi Pendemo Palestina, Warga AS Ditembak Tentara Israel, Begini Kondisinya
BACA JUGA:Ledakan Dahsyat di China Guncang Pelabuhan Tersibuk di Dunia, Ternyata Ini Sumbernya
Ditambahkan "Kemungkinan terjadinya Megaquake baru lebih tinggi dari biasanya, namun ini bukan sebagai tanda jika Megaquake pasti akan terjadi dalam periode waktu tertentu."
Peringatan ini menyangkut "zona subduksi" Palung Nankai di antara dua lempeng tektonik di Samudra Pasifik, di mana gempa bumi besar pernah terjadi di masa lalu.
Diketahui bahwa, Palung bawah laut dengan panjang 800 kilometer (500 mil) ini terbentang dari Shizuoka, sebelah barat Tokyo, hingga mencapai ujung selatan Kyushu.