Bukan hanya beras, kelapa sawit pun yang dibawa keluar semua dalam bentuk CPO.
BACA JUGA:4 Hal yang Menandakan Kamu Masuk Kedalam Hubungan yang Dewasa, Nomer 3 Paling Penting!
BACA JUGA:Tahun ke-17 Honda DBL, Kompetisi Basket Pelajar Terbesar Siap Gebrak Indonesia
Demikian halnya karet, belum terjadi hilirisasi dalam bentuk ban, sarung tangan atau lainnya begitupun kopi.
"Kopi bisa dijaga dari proses panen sampai packing ke konsumen sebenarnya nilai tambahnya bisa 20 kali lipat. Seperti kopi-kopi Semendo, Pagaralam jika tidak dilakukan peningkatan kualitas makan tidak bertambah nilai tambahnya," jelas Elen.
Sementara itu Anggota DPR RI Hafisz Tohir mengatakan maksud diadakannya FGD bersama Komisi XI DPR RI dan BSBI ini adalah sebagai media bertukar pikiran satu sama lainnya.
Hafisz mengatakan memang tidak mudah memperbaiki perekonomian di tengah gejolak global yang luar biasa.
BACA JUGA:Pj Gubernur Terus Dukung 100 Persen dalam Komitmen Tekan Kemiskinan di Sumsel
Setelah baru-baru ini keliling kelima negara Ia mengatakan perekonomian memang tengah lesu dimana-mana. Begitupun di Eropa.
Salah satu negara dengan pertumbuhan ekonominya yang cukup stabil menurutnya adalah Jerman.
"Begitu Saya pulang ke Indonesia ada setitik harapan kita bisa menjadi negara 5 besar dunia. Makanya kita minta BI dapat mengendalikan inflasi," jelasnya.