PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berinovasi mengembangkan lahan basah buatan (constructed wetland).
Hal ini untuk menghilangkan bahan pencemar.
Seperti logam berat dan mampu menetralkan air asam tambang.
BACA JUGA:CATAT! Berikut Beberapa Alasan Kamu Tidak Pernah Dapat Bansos Dari Kemensos 2024
BACA JUGA:MANTAP! Nilai Ekspor-Impor Provinsi Sumsel Alami Surplus Perdagangan
Aplikasi constructed wetland di PTBA meliputi dua model, yaitu floating wetland system dan swampy forest.
Floating wetland merupakan inovasi PTBA dengan menggunakan pipa paralon.
Sebagai konstruksi apung di atas kolam yang berisi air asam tambang.
Pipa diisi dengan bahan organik berupa bokashi dan pupuk tankos, lalu ditanami tumbuhan untuk menyerap logam berat.
BACA JUGA:PT Bukit Asam Raih 2 Penghargaan, Dukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
BACA JUGA:PT Bukit Asam Berangkatkan 22 Penerima Beasiswa Bidiksiba ke Perguruan Tinggi
Akar tumbuhan akan memanjang hingga ke air asam tambang dan menyerap unsur logam berat.
Model swampy forest mengombinasikan tanaman air dengan jenis tanaman rawa.
Berbagai tanaman yang dimanfaatkan untuk menyerap kandungan logam berat berupa besi (Fe) dan mangan (Mn).
Antara lain Akar Wangi (Vetiveria Zizanioides), Melati Air (Echinodorus Palaefolius), Lonkida (Nauclea Orientalis).
BACA JUGA:Ciptakan Peluang Usaha, PT Bukit Asam Gelar Pelatihan Budidaya Maggot