BACA JUGA:Ada 3 Posisi Tersedia, Lowongan Kerja Terbaru PT Bina Pertiwi (Member of ASTRA) Untuk Lulusan D3/S1
Dari situ kemudian muncul kerisauan di para senior di PPI daerah-daerah.
Setelah ditelusuri, ternyata dari 38 provinsi ada 18 yang mengirimkan Muslimah berjilbab untuk jadi petugas Paskibraka pusat.
"Kita cek ke semua PPI ke provinsi, apakah benar tidak pakai jilbab? Mereka ramai bersuara, 18 provinsi pakai jilbab.
Ada adik-adik kita yang sudah sejak SD sudah pakai jilbab," terang Irwan.
BACA JUGA:BLT Rp 500.000 Segera Cair Bagi Pemilik BPJS Kesehatan KIS Minggu Depan!
Ia meyakini, lepasnya jilbab sebagian patugas Paskibraka karena faktor tekanan. "Nggak mungkin mereka sukarela, pasti ada tekanan," kata dia.
Ia menuturkan bentuk tekanannya bisa berupa ancaman dicadangkan atau tak akan dijadikan pasukan utama.
"Malu dengan provinsi kalau sudah sampai di IKN tapi jadi cadangan, tak bawa baki," ujarnya.
Ia mengatakan sudah menanyakan ke pihak BPIP dan para pembina dari TNI-Polri soal hal ini namun belum mendapat kejelasan.
Karena polemik petugas yang melepas jilbab tersebut, PPI di sejumlah provinsi bergolak.
"Teman-teman provinsi bereaksi, Aceh minta ke Kesbangpol untuk dipulangkan.
Mereka tidak ridho, gadis Aceh yang berjilbab kok tiba-tiba tak berjilbab," kata Irwan. "PPI di Palu di Sulawesi Tengah juga sudah protes," katanya.
Pihak PPI juga berencana menyurati Presiden Joko Widodo terkait polemik tersebut.
"Kalau saya yakin ini bukan perintah presiden, ini BPIP-nya karena dari dulu sudah semangat dan getol," pungkasnya Irwan.