Dalam serangan udara Israel tersebut, setidaknya 9 orang, termasuk 3 warga Suriah, menderita luka-luka.
BACA JUGA:SIMAK! Begini Cara Mudah Budidaya Ikan Hias Koi Bagi Pemula
BACA JUGA:Kelompok KKN Melayu Serumpun Tingkatkan Kreativitas Menggambar di SMP Negeri 2 Lokop
Sementara itu Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant memperingatkan bahwa militer Israel mengalihkan fokusnya dari Gaza ke front utara.
Sehingga hal ini menandakan adanya eskalasi besar dengan Hizbullah Lebanon.
Pasukan IDF juga melakukan serangan drone pada Senin malam di Deir Qanoun Lebanon selatan, dekat Tirus.
Serangan itu menewaskan seorang agen Hizbullah bernama Hussein Suleiman.
BACA JUGA:Menhan Prabowo Bertemu Perdana Menteri Australia, Sepakat Perkuat Kerjasama Pertahanan
BACA JUGA:Anindya Bakrie Big Bos Oxford United Ungkap Alasan Boyong Marselino Ferdinan
Suleiman diidentifikasi IDF sebagai anggota terkemuka unit roket dan rudal Hizbullah.
Pada Senin malam, IDF juga melakukan serangan terhadap sepasang peluncur roket Hizbullah di Mansouri dan Taybeh di Lebanon selatan yang dipersiapkan untuk diluncurkan ke Israel.
Diketahui, aksi saling serang roket, rudal dan drone kerap terjadi antara Hizbullah dan Israel, pasca 8 Oktober 2023.
Hizbullah mengikuti jejak sekutunya Hamas, yang sehari sebelumnya melakukan serangan masif ke Israel dari Jalur Gaza.
BACA JUGA:Mahasiswa KKN Melayu Serumpun Kelompok 1 Arul Durin Lakukan Pengenalan Isim, Fi’il, dan Huruf
Serangan yang menimbulkan ribuan korban jiwa warga Israel itu, dikenal dengan sebutan “Operasi Banjir Al Aqsa”.