Dalam kategori ini, Malaysia mendapat nilai yang jauh lebih tinggi, dimana perbedaannya mencapai 464 USD.
BACA JUGA:FIX! Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan Pertalite pada 1 September 2024
Nilai ini mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam penilaian Gross Domestic Product (GDP) per capita.
GDP sendiri menjadi indikator penting untuk mengukur nilai keberlangsungan baiknya perekonomian suatu negara yang bisa diketahui melaui total pendapatan yang diperoleh masyarakatnya.
Sebab, dalam kategori GDP per capita, Indonesia mendapat nilai yang jauh lebih rendah dari Malaysia, perbedaannya mencapai 7.205 USD.
Menurut perbedaan nilai yang sangat signifikan itu tak sesuai dengan jumlah populasi negara Indonesia yang sangat jauh lebih tinggi.
BACA JUGA:PT BCR dan Perumda Pasar Tegaskan Akan Ambil Langkah Hukum ke Pedagang 16 Ilir Menolak Relokasi
BACA JUGA:Siap-Siap! Redmi Note 14 Pro 5G Bakal Dirilis, Ini Spesifikasi Lengkapnya
Total populasi yang dimiliki Indonesia mencapai 275 M, sementara Malaysia mencapai 32,4 M.
Dengan nilai pendapatan dan GDP yang jauh lebih rendah, menunjukkan bahwa adanya ketidaklayakan nilai yang diterima Indonesia jika digunakan untuk memenuhi populasi yang sangat tinggi.
Sebab itulah, Indonesia mempunyai nilai yang lebih rendah untuk kategori kualitas hidup.
Dengan sejumlah faktor tersebut, Indonesia menduduki peringkat yang jauh lebih rendah dalam kategori negara-negara terbaik untuk ditinggali.
BACA JUGA:Penerimaan CPNS Lembaga Administrasi Negara (LAN) 2024 Dibuka 114 Formasi, Gaji Perbulan Bisa Segini
Sedangkan dalam peringkatnya menduduki posisi 105, sementara Malaysia di posisi 59.