Warga Israel menuding tewasnya para sandera, karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu abai dengan keselamatan mereka.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT Haldin Pacific Semesta Management Trainee Program Begini Cara Lamarnya
BACA JUGA:PT Ikapharmindo Putramas Buka Lowongan Kerja Terbaru Khusus Wanita Lulusan SMA/SMK, Begini Syaratnya
Seharusnya, Netanyahu sepakat dengan gencatan senjata dengan Hamas, yang diusulkan oleh beberapa pihak.
Namun Netanyahu keras kepala, dan menolak berdamai dengan Hamas.
Akibatnya, para sandera yang seharusnya bisa dibebaskan jika gencatan senjata disepakati, akhirnya meregang nyawa.
Karena terpojok dengan protes keras warga Israel selama berhari-hari, hingga memicu pemohonan massal, akhirnya Netanyahu menyatakan permintaan maafnya kepada para keluarga sandera.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Optimis Dapat Sukseskan Acara Pernas ADINKES 2024 di Sumsel
Walau sudah minta maaf kepada keluarga para sandera, Netanyahu tetap menolak mundur dari Gaza.
Khususnya dari jalur yang kerap disebut sebagai Koridor Philadelphia.
Koridor Philadelphia merupakan satu jalur yang berada di perbatasan Mesir dan Palestina.
Saat ini sisi Koridor Philadelphia bagian Palestina, sudah dikuasai penuh oleh Tentara Israel.
BACA JUGA:Gelar Bimtek Orientasi Anggota DPRD Se-Sumsel Pemprov Sumsel Ingin Wakil Rakyat yang Berkualitas
BACA JUGA:Warga Binaan Lapas Sekayu Ikuti Sekolah Kejar Paket
Menurut Netanyahu, pihaknya bekerja keras sepanjang waktu agar bisa membawa pulang semua sandera dengan selamat.