JAKARTA, PALPRES.COM- Salah satu upaya pemerintah menambah daya tampung air secara nasional dengan membangun bendungan.
Salah satunya itu Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembangunan bendungan ini pun setidaknya pemerintah menganggarkan senilai Rp2,7 triliun.
Dimana nantinya bendungan dengan luas genangan sebesar 297,78 hektar memiliki daya tampung air 45,79 juta m3.
BACA JUGA:Proyek Jembatan Rp72 Miliar di Jawa Barat Gagal Dibangun? Ternyata Begini Nasibnya
BACA JUGA:Telan Anggaran Rp32,8 Miliar, Progres Renovasi Fisik Pasar Baros di Serang Capai Segini
Saat ini status bendungan telah rampung dan menunggu peresmpian.
Dengan selesainya bendungan Temef di NTT setidaknya 4.500 hektar area irigasi persawahan bakal teraliri air.
Tidak hanya itu saja, bendungan ini pun bisa bermanfaat untuk mengendalikan banjir di area hilir dengan merudksi banjir di Kabupaten Malaka sebesar 15 persen.
Lalu menyediakan air baku bagi penduduk di Kecamatan Polen, Kecamatan Noemuti Timur di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Malaka sebanyak 28.000 Kepala Keluarga.
BACA JUGA:7 Tahun Pengerjaan, Akhirnya Bendungan Margatiga Diresmikan Presiden Jokowi
BACA JUGA:5 Desa di Sulawesi Tenggara Dicaplok Proyek Bendungan Rp9 Triliun, Begini Kondisi Warganya
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, bendungan Temef di NTT sendiri dibangun untuk menyediakan air bagi masyarakat setempat.
Mengingat curah hujan di daerah itu lebih rendah dari daerah lainnya.
“Selain bangun bendungan, pembangunan jaringan irigasinya juga dilakukan.