Sehingga selain menjadi tempat penampung air, bisa juga dimanfaatkan untuk kepentingan persawahan dan memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat melalui IPA,” ungkap Basuki.
BACA JUGA:Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan Bisa Tampung 223,6 Juta Meter Kubik, Segini Anggarannya?
BACA JUGA:Bendungan Rp 1,57 Triliun di Sultra Diresmikan, Mampu Tampung Air 88 juta m3
Dia menjelaskan, saat ini bendungan tersebut sudah selesai dan siap untuk diresmikan.
Pembangunan bendungan Temef melalui 4 paket pengerjaan yang sudah dimulai dari tahun 2017 lalu hingga 2024.
Untuk paket pertama itu dikerjakan oleh PT Waskita-dengan KSO itu Bangunnusa.
Paket kedua dan ketiga dikerjakan oleh PT Nindya – sebagai KSO Bina Nusa Lestari.
BACA JUGA:Penantian 33 Tahun Terbayarkan, Begini Progres Bendungan Rp1,38 Triliun di Sumatera Utara
BACA JUGA:6.000 Orang Mengungsi Pasca Jebolnya Bendungan Danau Raksasa di China
Paket empat oleh Waskita - Bahagia-Guntur (KSO).
“Total anggaran pembangunan bendungan ini Rp2,7 triliun,” katanya.
Terpisah, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi NTT II Fernando Rajagukguk mengatakan kehadiran Bendungan temef akan memberikan manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.
“Bendungan temef akan menampung luapan banjir dari Kabupaten Malaka dan wilayah sekitarnya.
BACA JUGA:Mulai Dikerjakan 2017, Bendungan Way Apu Bernilai 2,1 Triliun Rupiah di Maluku Tahun Ini Selesai
BACA JUGA:1.000 Ha Lahan Proyek Bendungan di Gorontalo Terlibat Sengketa, Kok Bisa?
Di samping itu ada potensi pembangkit listrik, mereduksi banjir, irigasi, pariwisata dan penyediaan air baku”, ujarnya.