Sebab, desainnya dihiasi dengan gunungan bermotif batik Yogyakarta yang merupakan simbol kearifan lokal yang menggambarkan batas antara dua daerah.
BACA JUGA:Berlaku di 2025, Bangun Rumah Sendiri Kena Pajak 2,4 Persen, Berikut Kriterianya!
BACA JUGA:BLT PIP Cair September, Siapa Saja Penerimanya? Cek di Sini
Filosofi gunungan ini juga terinspirasi dari wayang kulit, dimana menjadi penanda awal dan akhir pertunjukan.
Progres Pembangunan
Hingga September 2024, pembangunan Jembatan Pandansimo sudah mencapai 65 persen.
Sejumlah tahapan penting telah selesai meliputi pengecoran mortar busa, pemasangan baja bergelombang, pagar pengaman serta pengaplikasian barrier dan material LPA.
BACA JUGA:Simak, Tahapan Seleksi CPNS 2024 Lengkap dengan Jadwal Tes CAT SKD dan SKB
BACA JUGA:PERHATIAN! 2 Bansos Cair hingga Rp5 Juta di September Ini, Bukan PKH Maupun BPNT
Akan tetapi, ada pemeriksaan ulang pada struktur pondasi yang mungkin memperpanjang durasi pekerjaan.
Kini, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah - DIY tengah mengajukan perpanjangan izin pembangunan kepada Kementerian Keuangan.
Jembatan Pandansimo tak hanya dirancang untuk menjadi jalur kendaraan bermotor.
Jembatan terpanjang ketiga di Pulau Jawa ini juga menyediakan fasilitas pejalan kaki, ruang terbuka hijau serta area publik lainnya.
BACA JUGA:Terang-Terangan! Oknum Kades Somor Pasang Poster JADI di Mobil Pribadi, Ini Kata Bawaslu OKI
BACA JUGA:3 Atlet Polri Raih Medali Lewat Cabor Judo dan Muaythai di PON XXI Aceh Sumut
Selain itu, jembatan ini akan menghubungkan dua wilayah penting yaitu Kapanewon Srandakan di Bantul dan Kapanewon Galur di Kulonprogo, sehingga dikenal sebagai Jembatan Srandakan III.