PALPRES.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penataan Kawasan Waterfront City Panguruan.
Penataan ini bertujuan untuk menghadirkan kawasan wisata dengan kelas dunia di Danau Toba.
Ya, Waterfront City Panguruan menjadi nama dari destinasi wisata pertama kali yang fokus membangun dan memanfaatkan air Danau Toba.
Pengembangan pariwisata Danau Toba sendiri terbagi menjadi tiga tahap, yakni tahap kebangkitan, tahap percepatan dan tahap pemantapan.
BACA JUGA:Inilah 5 Provinsi dengan Pondok Pesantren Terbanyak di Indonesia, Nomor 1 Bisa Tebak?
BACA JUGA:Giliran Harga Emas UBS di Pegadaian Hari Ini 17 September 2024 Naik, Antam Stagnan
Tahap Kebangkitan (2020-20250, fokus terhadap perubahan pola pikir dengan tujuan perbaikan komitmen dan kontribusi dari pihak pemangku kepentingan.
Tahap ini bertujuan untuk penyehatan kondisi lingkungan pariwisata yang ada di Danau Toba.
Kedua Tahap Percepatan (2026-2035) yang menekankan pada upaya standarisasi kualitasi, diferensiasi produk juga pembangunan berkelanjutan.
Kemudian Tahap Pemantapan, fokusnya pada integrasi pembangunan pariwisata ke seluruh kawasan Danau Toba juga Provinsi Sumatera Utara.
BACA JUGA:Kuras APBN Rp3,13 Triliun, Progres Jalan Tol IKN Tak Capai Target Gegara Masalah Ini
Penataan Kawasan Waterfront City Panguruan ini dibangun dengan anggaran mencapai Rp161,5 miliar.
Alokasi ini sekaligus dengan penataan kawasan Panorama Tele.
Dengan wajah baru, kawasan Waterfront City Panguruan dilengkapi dengan seni yang rancangannya untuk memperkaya pengalaman wisata di Danau Toba.