KALTIM, PALPRES. COM- PEP Sangatta Field mengembangkan Program Pengembangan Tani Hutan Kelulut Sangatta (Prolekta).
Program itu berawal dari ide sederhana untuk membenahi sistem budidaya lebah kelulut yang belum efesien di area Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur.
Program ini terus berkembang hingga melahirkan sejumlah sub unit usaha baru dan mendapatkan hak paten peralatan.
PEP Sangatta Field hadir untuk membantu kelompok tani yang belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai sehingga hasil panen madunya belum optimal.
BACA JUGA:Berikan Edukasi Tentang Peranan Industri Hulu Migas, PEP Donggi Matindok Field Lakukan Ini
BACA JUGA:PHE NSO dan PEP Lirik Field Raih Penghargaan Gold dalam Ajang TJSL dan CSR Award 2024
Implementasi Program Prolekta dimulai pada 2021 melalui kegiatan pengembangan infrastruktur, pelatihan keamanan pangan, dan peresmian program.
Pada tahun berikutnya, pengembangan program berupa pelatihan budidaya kelulut dan pengelolaan wisata, inisiasi gerakan Satu Orang Satu Pohon, dan inovasi Alat Hisap Sederhana.
Manager Sangatta Field Cahyo Nugroho menyampaikan, pengembangan program CSR yang dijalankan Perusahaan disesuaikan dengan hasil pemetaan sosial di sekitar wilayah operasi.
”Dengan pemetaan sosial di desa-desa di wilayah operasi PEP Sangatta Field.
Hal itu dapat membantu memastikan pemanfaatan potensi lokal, dampak positif yang diberikan, dan keberlanjutan program tersebut,” ujar Cahyo.
Dia menambahkan, keberhasilan program CSR Perusahaan juga didukung oleh kontribusi dan kolaborasi dengan pihak eksternal.
”Kita berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk UMKM, BUMDes, pemerintah, serta masyarakat,” tambahnya.