Didukung oleh ahli seperti Gorys Keraf, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Muhammad Yamin, teori ini menyatakan bahwa bangsa Melayu di Nusantara telah berkembang dengan peradaban maju, seperti penemuan Homo Soloensis dan Homo Wajakensis di Jawa, serta kesamaan bahasa Melayu dengan bahasa di Kamboja karena evolusi lokal.
3. Teori Out of Africa
Teori ini mengungkapkan bahwa nenek moyang Indonesia berasal dari Afrika, yang bermigrasi ke Asia Barat sekitar 50.000-70.000 tahun lalu melalui jalur Lembah Sungai Nil dan Laut Merah.
Studi genetika menunjukkan migrasi ini berlanjut hingga mencapai wilayah Nusantara dan Australia.
Teori ini diperkuat dengan adanya jalur migrasi yang memang ada, termasuk penemuan fosil di Lake Mungo.
4. Teori Out of Taiwan
BACA JUGA:5 Rekomendasi Hotel Bintang 3 Murah Dengan Fasilitas Lengkap di Palembang!
BACA JUGA:MEMUKAU! Besar di Zaman Sriwijaya, Ini 3 Transformasi Dari Aesan Gede Beserta Filosofinya
Teori ini menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan, khususnya Pulau Formosa.
Didukung oleh Harry Truman Simanjuntak, teori ini berargumen bahwa ada pola linguistik dan budaya Austronesia yang berkembang dari Taiwan ke Nusantara.
Teori ini didasari oleh tidak adanya kesamaan genetika antara bangsa Indonesia dan Tiongkok.
Setiap teori ini menggambarkan perjalanan panjang nenek moyang bangsa Indonesia yang telah membentuk keragaman budaya dan suku yang ada saat ini.
BACA JUGA:KEREN ! 5 Ciri Khas Suku Palembang yang Unik dan Jarang Ditemukan Ditempat Lain
BACA JUGA:Inilah 13 Jenis Umpan Paling Jitu Untuk Mancing Ikan Betok Atau Betik
Oleh karena itu, tidak ada masyarakat Indonesia yang sepenuhnya 'asli' karena telah mengalami pencampuran dengan para pendatang dari berbagai negara, termasuk Arab dan negara-negara jajahan seperti Belanda.