Utamanya terkait dengan aspek sosial dimana kesehatan dan keselamatan kerja menjadi salah satu indikator utama,” ujar Direktur Regional Indonesia Timur Muhamad Arifin.
Upaya ini juga mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Atau Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi yakni melindungi hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin.
Arifin menegaskan komitmen mewujudkan zero accident dan menjadikan keselamatan kerja menjadi nilai utama dalam operasi migas yang tinggi risiko.
BACA JUGA:Selalu Kedepankan Keselamatan Kerja, Regional Indonesia Timur Raih 5 Penghargaan Keselamatan Migas
Berbagai upaya yang dilakukan adalah menegakkan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan melalui Corporate Saving Rules (CLSR).
Contractor Safety Management System (CSMS), Process Safety & Asset Integrity Management System (PSAIMS), Sistem Izin Kerja Aman (SIKA) dan housekeeping di lingkungan kerja.
“Pencapaian ini merupakan bukti bahwa seluruh perwira menempatkan keselamatan sebagai yang nilai utama.
Saya sangat bangga atas capaian ini dan berharap ini menjadi penyemangat pekerja untuk semakin peduli terhadap keselamatan diri sendiri dan pekerja lain, aset perusahaan dan lingkungan di sekitarnya,” tutur Arifin.
BACA JUGA:Breezon Produk Ramah Lingkungan Kilang Pertamina Plaju, Ubah Cara Pandang Dunia Industri Refrigeran
BACA JUGA:Mendapat Pengakuan Global, Rumah BUMN Balikpapan PT Pertamina Raih ESG Business Awards 2024
GM Zona 12, Mefredi, mengatakan bahwa Pencapaian lebih dari 55 juta jam selamat (safety man-hours) di lapangan Jambaran – Tiung Biru (JTB) Pertamina EP Cepu merupakan hasil kerja keras semua pihak yang terlibat dalam kegiatan operasional di JTB.
“Menjaga keselamatan dalam menjalankan operasi di JTB telah menjadi budaya.
Tidak ada yang terkecuali, setiap pekerja dan mitra kerja yang berada di wilayah Regional Indonesia Timur wajib menjunjung tinggi HSSE Golden Rules Pertamina: Patuh - Intervensi – Peduli,” kata Mefredi.
GM Zona 13, Andry, mengatakan jam kerja selamat menjadi faktor penting dalam kinerja keberlanjutan karena akan meningkatkan rasa aman pekerja, mendorong produktivitas, efisiensi dan reputasi baik.