Dahulu, Tari Tanggai dianggap sakral karena merupakan tarian persembahan.
Namun, sejak tahun 1920-an, tarian ini berfungsi sebagai cara bagi orang tua di Palembang untuk mencari jodoh dan dikenal sebagai Rasan Tuo.
Tari Tanggai memiliki fungsi utama sebagai penghantar sesaji berupa buah-buahan dan bunga, sehingga tetap dianggap sakral oleh masyarakat Palembang.
BACA JUGA:Pencinta Gadget Merapat! Selain Jadi Jawara di Kelas Flagship, Ini 7 Fakta Dari Hp Pabrikan Samsung
BACA JUGA:Ternyata Ini Loh 3 Penyebab Hp Cepat Panas Mulai Dari Samsung Hingga Infinix!
Nama "Tanggai" diambil dari atribut yang dikenakan penari, yaitu tanggai atau kuku palsu di delapan jari (kecuali ibu jari).
4. Tari Kebagh
Tari Kebagh adalah tarian daerah Sumatera Selatan yang sangat populer di Besemah pada zaman dahulu.
Pada 1940-an, pemerintah kolonial Belanda sempat melarang pentasannya.
Tari Kebagh digunakan untuk menyambut tamu dan sering dipentaskan pada acara resmi seperti resepsi pernikahan.
Tarian ini diciptakan untuk memberikan hiburan, diiringi oleh kenong dan rehab.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Hotel Bintang 3 Murah Dengan Fasilitas Lengkap di Palembang!
BACA JUGA:8 Ragam Makanan Unik Khas Sumatera Dari Bubur Memek Sampai Dengan Lompong Sagu yang Terancam Punah!
5. Tari Sambut Silampari
Tari Sambut Silampari adalah tarian daerah Sumatera Selatan yang berkembang pada 1950-an.
Biasanya dipentaskan pada hajatan, tarian ini melibatkan keyakinan bahwa para tetua kampung dengan kekuatan supranatural dapat memanggil peri dari kahyangan untuk menghibur masyarakat.