Penari mengenakan busana adat seperti aesan gede, selendang mantri, paksangkong, dodot, dan tanggai, ciri khas Sumatera Selatan.
2. Tari Erai-Erai
Tari Erai-Erai adalah tarian tradisional Sumatera Selatan yang berkembang di kalangan etnik Lematang.
Tarian ini menggambarkan kegembiraan saat panen padi dan melambangkan kebersamaan, dengan nama "Erai-Erai" yang berarti serumpun walaupun terpisah, akan tetapi masih dalam satu ikatan.
BACA JUGA:KABAR BURUK! Bansos PKH dan BPNT September - Oktober Tidak Cair Ke 3 KPM Kategori Ini
BACA JUGA:MAKIN CANTIK! Tower Ampera Bakal Dipasang Lampu Motif Songket Palembang
Nama "Erai-Erai" berasal dari bahasa setempat, mencerminkan konsep kebersamaan dan persatuan.
Tarian ini menampilkan suasana ceria dan energik yang mencerminkan kegembiraan suku Lematang saat panen.
Para penari mengenakan baju kurung panjang dengan aksesoris seperti kain tumpal perahu, pending, dan anting-anting.
Populer sejak tahun 1950-an, Tari Erai-Erai diiringi instrumen musik akustik yang melengkapi penampilannya.
Baju kurung panjang dan aksesoris adat lainnya digunakan untuk menambah keindahan tarian ini.
3. Tari Tanggai
BACA JUGA:Ingin Jodoh Cewek Palembang? Simak 5 Hal yang Kamu Harus Tahu Untuk Rebut Hatinya!
Tari Tanggai adalah tarian khas Sumatera Selatan yang berasal dari Palembang dan telah menyebar ke seluruh wilayah Sumatera Selatan.
Tarian ini sudah ada sejak abad ke-5 Masehi dan awalnya digunakan sebagai persembahan kepada Dewa Siwa, dengan membawa sesajen berupa buah dan bunga.