"Tadi kita juga diskusi soal kesiapan rehabilitasi di Sumsel apakah sudah memadai.
BACA JUGA:Waspada! Ini 5 Dampak Negatif Mengonsumsi Mie Instant Secara Berlebihan
BACA JUGA:Kajari Muba Beri Wejangan Kepada BUMD, 2 Poin Penting Ini yang Disampaikan
Karena kami sadar pusat rehabilitasi disini masih terbatas yang membutuhkan dukungan BNN RI," tambahnya.
Sementara itu Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom, S.IK,. M.Si mengatakan bahwa saat ini sudah terjadi fenomena darurat narkoba.
Jika merujuk.data internasional ada jutaan anak manusia terpapar ancaman narkoba.
Dua dampak yang menurutnya perlu mendapatkan perhatian dari ancaman ini adalah pertama rusaknya moral generasi bangsa serta banyaknya orang membelanjakan uang sia-sia disaat negara tengah berusaha menyelamatkan warga dari kemiskinan.
BACA JUGA:Pj Wako LubukLinggau H Koimudin Terima Penghargaan Siddhakarya Tingkat Provinsi Sumsel 2024
BACA JUGA:Kapal Nelayan Mati Mesin di Tengah Laut, Pekerja PHE ONWJ Lakukan Ini
"Di kalangan remaja juga banyak makanya ini harus ditekan. Kalau tidak kita tekan pasarnya maka akan terus meningkat. Kenapa? karena salah satu motif orang menggunakan narkoba adalah ajakan teman seusia dan sebaya," jelasnya.
Sementara itu untuk wilayah Sumsel kata Marthinus merupakan wilayah strategis karena merupakan jalan lintas dari Aceh menuju Lampung dan menuju Jawa.
BACA JUGA:Bahrain 2-2 Indonesia, Wasit Jadi Dalang 'Rampok' Kemenangan Timnas Garuda
BACA JUGA:Pj Wako LubukLinggau H Koimudin Terima Penghargaan Siddhakarya Tingkat Provinsi Sumsel 2024
Produsennya adalah negara seperti Myanmar dan memanfaatkan letak geografis sebagai pintu masuk selain Kalimantan.
"Makanya Sumsel menjadi salah satu konsen kami dari sisi letak geografis," ujarnya.