BACA JUGA:Panggung Prajurit Berlangsung Megah dan Spektakuler, Ribuan Penonton Padati Lapangan Jasdam II Swj
Iran bantah terlibat
Menurut misi permanen Iran untuk PBB, hanya sayap militer Hamas yang berbasis di Gaza yang bertanggung jawab atas perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengarahan operasi tersebut.
Setiap klaim yang bertujuan untuk menghubungkan operasi tersebut dengan Iran atau Hizbullah, menurut Menurut misi permanen Iran untuk PBB, adalah tidak sah dan berasal dari dokumen palsu.
Diketahui, pada 7 Oktober 2023, Hamas melakukan serangan dadakan ke Israel dari Jalur Gaza.
BACA JUGA:Lomba PKS antar Pelajar SMA Se Sumsel Ditutup, Wakil Polres OKUS Raih Juara I
Dalam serangan dengan sandi “Operasi Banjir Al Aqasa” tersebut, sekitar 1.200 orang di Israel terbunuh.
Sedangkan 250 orang dibawa paksa ke Gaza sebagai sandera.
Menurut pejabat Israel, hampir 100 warga Israel masih disandera.
Semenatara kurang dari 70 di antaranya diyakini masih hidup.
Operasi militer di Gaza
Israel kemudian melancarkan operasi militernya di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan sekitar 42.000 warga Palestina.
Demikian menurut Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di wilayah yang dipimpin Hamas.
Pejabat kesehatan setempat tidak membedakan antara warga sipil dan kombata.