Rodi yang telah mengelola pemerintahan kota secara langsung juga memiliki keunggulan dalam memahami birokrasi dan regulasi yang diperlukan untuk menjalankan kota dengan efisien. "Rodi tahu bagaimana birokrasi bekerja, dan ia memiliki pengalaman untuk memastikan bahwa roda pemerintahan berjalan dengan baik," tambah Togar.
Salah satu kekuatan utama Rodi Wijaya adalah pendekatannya yang terbuka dan partisipatif terhadap masyarakat.
Ia sering turun langsung ke lapangan, mendengarkan aspirasi warga, dan mencari solusi bagi permasalahan yang mereka hadapi.
Rodi dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat, yang tidak hanya mendengarkan, tetapi juga bertindak berdasarkan masukan dari masyarakat.
Rodi telah lebih dulu membuktikan bahwa ia dapat berinteraksi dengan warga dari semua lapisan, mulai dari petani, pedagang kecil, hingga tokoh masyarakat.
BACA JUGA:Secara Tersirat Sekjen Partai Bulan Bintang Beri Sinyal ke H Rodi Wijaya
BACA JUGA:H Rodi Wijaya Ambil Ambil Formulir Penjaringan di DPD PKS: Saya Merasa Seperti Keluarga
Pendekatan ini menjadi poin penting bagi pemilih yang menginginkan pemimpin yang tidak hanya berteori tetapi juga aksi nyata di lapangan.
Sementara Yoppy Karim masih berusaha untuk membangun citra kedekatan dengan masyarakat.
Duet Rodi Wijaya-Imam Senen: Kombinasi Sempurna
Bagindo menambahkan, duet Rodi Wijaya dan Imam Senen (ROIS) juga semakin memperkuat posisi mereka dalam Pilkada Lubuklinggau.
Imam Senen, dengan pengalaman birokrasi sebagai mantan Pj Sekda, melengkapi keahlian politik dan pemerintahan Rodi.
Keduanya siap membawa Lubuklinggau ke arah yang lebih baik, dengan kebijakan yang progresif dan berfokus pada kesejahteraan masyarakat.
Hal senada juga disampaikan oleh Fran Sembiring, Ketua Tim Pemenangan ROIS, yang menyebut bahwa saat ini masyarakat Lubuklinggau sangat berharap pada duet Rodi-Imam.
“Masyarakat melihat Rodi sebagai pemimpin yang dekat dan mendengarkan aspirasi rakyat. Kami optimis ROIS akan menang dan membawa Lubuklinggau ke arah yang lebih baik,” kata Fran.