PALPRES.COM - Sangatlah penting bagi kamu untuk mengetahui tanda-tanda dan faktor risiko cacar air atau cacar monyet.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan keadaan darurat global pada bulan Agustus 2024 karena jumlah kasus cacar monyet yang meningkat dengan cepat di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara Afrika lainnya, serta potensi penyakit ini untuk menyebar ke negara-negara lain.
Virus ini menyebabkan cacar monyet, yang ditandai dengan bintil-bintil bernanah pada kulit.
Penyakit ini biasanya ditularkan melalui kontak dengan monyet yang sakit atau hewan seperti tikus, tupai, atau hamster.
BACA JUGA:Ternyata Daun Seledri Bisa Menyehatkan Mata dan Mendukung Pecernaan loh, yuk Simak Manfaat Lainnya
BACA JUGA:Simak! Inilah Cara Mencerdaskan Otak Anak Dalam Kandungan Menurut Islam dan Dunia Kesehatan
Dilansir dari website Alo Dokter, penularan virus ini dari manusia ke manusia dan dari hewan ke manusia sangat mungkin terjadi.
Monyet, tikus, tupai, atau hamster yang digigit atau dicakar dapat menyebarkan virus cacar monyet ke hewan lain.
Biasanya, hewan pengerat atau primata liar adalah hewan yang terjangkit cacar monyet.
Kecuali jika mereka dibiarkan di luar ruangan, hewan peliharaan biasanya tidak dapat tertular penyakit ini dan menyebarkannya kepada orang lain.
Selain itu, cacar monyet dapat menyebar dari orang ke orang lain.
Gejala cacar monyet, juga dikenal sebagai cacar air, yang meliputi pembengkakan kelenjar getah bening yang biasanya muncul di pangkal paha, leher, dan rahang bawah.
Mirip dengan cacar air, cacar monyet juga menyebabkan gejala di dada, wajah, bagian dalam mulut, dan hidung, termasuk ruam atau bintil-bintil berair.