JAKARTA, PALPRES.COM - Militer Tiongkok melakukan provokasi, dengan menggelar latihan “Joint Sword 2024-B” di sekitar Taiwan, 14 Oktober 2024 lalu.
Taiwan memprotes keras latihan militer Tiongkok tersebut, karena dinilai mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan.
Terkait hal itu, Taiwan minta bantuan kepada Indonesia dan komunitas internasional untuk mendesak Tiongkok agar bisa menghentikan tindakan provokasinya.
Demikian ditegaskan oleh Kepala Perwakilan Kantor Perdagangan dan Ekonomi Taipei (TETO) di Indonesia John Chen, Selasa 22 Oktober 2024.
BACA JUGA:Indonesia Sumber Pekerja Migran Terbesar di Taiwan, Ini Paparan Ketua TETO
BACA JUGA:Protes ‘Pengucilan’ Taiwan oleh PBB, Kepala Perwakilan TETO Tegaskan Hal Ini
Kecam provokasi Tiongkok
Menurut John Chen, Taiwan mengecam keras tindakan Tiongkok, dan menyerukan kepada Indonesia dan komunitas internasional agar mendesak Tiongkok menghentikan provokasi militer terhadap Taiwan.
Sebab provokasi Tiongkok, menurut Jhon Chen, mengancam perdamaian dan stabilitas selat Taiwan.
Serta juga dapat membahayakan keamanan wilayah laut dan udara di kawasan.
BACA JUGA:Ikuti Pameran Wisata di JCC, Paviliun Taiwan Hadirkan Ragam Kejutan Ini
BACA JUGA:Sukses di Taiwan, Red Sparks Tatap KOVO Cup 2024
Menurut John Chen, tindakan militer Tiongkok sebagai bentuk intimidasi rakyat Taiwan, mengancam demokrasi Taiwan, dan secara sepihak merusak status quo selat Taiwan.
Latihan militer Tiongkok di sekitar Taiwan -Dok TETO-
Tindakan Tiongkok tersebut, kata John Chen, juga menunjukkan adanya kesengajaan menantang tatanan internasional yang berbasis aturan.
Perdamaian dan stabilitas
John Chen juga mengatakan, Presiden Taiwan Lai Ching-te dengan jelas mengatakan bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan adalah tujuan dan tanggung jawab bersama dari kedua belah pihak di Selat Taiwan.