Kalimat tersebut mempunyai makna yang mendalam yakni lambang hidup bersama satu keluarga, marga, rumah, suku, nenek moyang, bahasa, sejarah dan satu asal.
BACA JUGA:MELESET! Karhutla Sumsel Meluas Asap Tebal Menyelimuti Banyuasin
BACA JUGA:Ikut Rapat Pertama Evaluasi Haji, Menag Nasaruddin Harap Haji 2025 Sukses
Sebelum pemotongan jari dilakukan, jari dililit dengan benang, setelah itu akan dibacakan mantra, sehingga jari mereka benar-benar mati rasa.
Selanjutnya baru dipotong agar bisa mengurangi darah yang akan keluar.
Ada dua cara dalam proses pemotongan jari, pertama yakni para wanita yang menggigit jari mereka hingga putus atau bisa menggunakan pisau atau kapak.
Setelah selesai, luka akan diikat dengan daun dan mengalami proses penyembuhan natural yang akan sembuh dalam waktu sebulan.
BACA JUGA: TIPS JITU! 7 Hal Yang Harus Kamu Lakukan Agar Bisa Kaya Raya Tanpa Pesugihan, Nomer 6 Lagi Trend
BACA JUGA:Ternyata Menguyah Permen Ini Bisa Mengencangkan Otot Wajah, yuk Simak Ulasannya
Suku Dani akan memotong dua jari apabila yang meninggal adalah orang tua mereka.
Kemudian memotong satu jari jika yang meninggal merupakan sanak saudara.
Tradisi yang terbilang ekstrim dan mengerikan ini atau Iki Palek telah mulai dikurangi oleh Suku Dani.
Pemerintah Papua juga telah melarang tradisi potong telinga dan jari, namun masih ada beberapa Suku Dani yang melakukan tradisi tersebut.
BACA JUGA:PERHATIAN! Ingin Menjadi Wanita Berkelas Seperti Nagita Slavina? 5 Hal Ini Wajib Kamu Lakukan
BACA JUGA:Ini 8 Manfaat Bayam Merah, Nomor 4 Bisa Mengobati Disentri