2 WNI Korban TPPO Diselamatkan dari Jeratan Online Scamming di Myanmar, Begini Kondisinya

Jumat 01-11-2024,07:29 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

Selama proses NRM hingga kepulangan, mereka mendapatkan dukungan penuh dari KBRI Bangkok, Pemerintah Thailand, International Organization for Migration (IOM), dan LSM Night Light. 

BACA JUGA:Kerusuhan di Bangladesh Tewaskan 110 Orang, Kemlu dan KBRI Dhaka Terus Pantau Situasi

BACA JUGA:KBRI Den Haag Buka Seleksi Penerimaan Calon Pegawai Setempat Tahun 2024, Begini Cara Lamarnya!

Bantuan sejumlah pihak

Bantuan kepada kedua WNI ini mencakup penyediaan bahan kebutuhan pokok, akomodasi sementara (shelter), transportasi ke Bangkok.

Termasuk penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).

Terkait meningkatnya kasus TPPO dan semakin luasnya jaringan sindikat perdagangan orang, KBRI Bangkok mengimbau masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap tawaran pekerjaan di luar negeri.

BACA JUGA:UAS Ditolak Masuk, KBRI Kirim Nota Diplomatik kepada Kemenlu Singapura

BACA JUGA:1.047 Mahasiswa Korban TPPO, Ikut Program Magang ke Jerman Malah Jadi Pekerja Kasar

Termasuk di Thailand.

Serta memastikan validitas perusahaan dan pekerjaan yang ditawarkan.

KBRI Bangkok juga mengingatkan kepada calon pekerja, terkait pentingnya pengurusan izin dan persyaratan kerja sesuai prosedur yang berlaku di Indonesia maupun di negara tujuan.

Hal itu ditujukan, guna menghindari pelanggaran hukum ketenagakerjaan setempat.  

BACA JUGA:Sebulan Terbentuk, Satgas Ini Mampu Sikat 714 Tersangka TPPO

BACA JUGA:Kasus TPPO, Polri Catat Ini Modus Tersangka Jerat Korban

Kejahatan Siber

Diketahui bahwa online scamming atau penipuan online, masuk dalam kejahatan siber.

Menurut Wikipedia, kejahatan siber merupakan kejahatan yang melibatkan komputer dan jaringan.

Kategori :