Bukan hanya menghancurkan monumen penting, proyek ini juga menimbulkan berbagai masalah teknis yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
BACA JUGA:Co Visit ke Kapal Perang Australia, Dansatgasla Latma Keris Woomera 2024 Tegaskan Ini
BACA JUGA:Pangkas Waktu 30 Menit Jadi 5 Menit, Inilah Jembatan Baru di Kabupaten Cirebon
Proses kontruksi menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah di Porsea.
Banyak warga mengeluhkan gangguan aktivitas harian, termasuk pelaku usaha yang mengalami penurunan pendapatan akibat akses jalan yang terganggu.
Walaupun pemerintah menjanjikan manfaat jangka panjang dari proyek ini, dampak negatif yang dirasakan selama pembangunan menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat.
Kemacetan lalu lintas yang terjadi setiap hari menjadi keluhan utama.
BACA JUGA:PJ Wali Kota H Koimudin Pimpin Rakor Terkait Penyelesaian Aset Pasar Inpres
BACA JUGA:Naik 10 Persen? Ini Bocoran Upah Minimum 8 Daerah di Provinsi Banten Tahun 2025
Alat berat dan material kontruksi yang menumpuk di sepanjang jalan mempersulit akses, baik bagi kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Pengguna jalan harus menghadapi waktu tempuh yang jauh lebih lama, sehingga mengganggu aktivitas harian mereka.
Warga mengakui pentingnya pembangunan jembatan ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata, namun mereka berharap pemerintah lebih responsif terhadap dampak sosial yang muncul.
Kebutuhan infrastruktur tak boleh mengorbankan kenyamanan masyarakat yang selama ini mengandalkan akses tersebut untuk kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:ANTUSIAS! Ratusan Peserta Ramaikan Turnamen Gaple Muchendi - Supriyanto Cup di Tanjung Lubuk
BACA JUGA:SIMAK! Inilah 6 Jenis Buah-Buahan Penambah Nafsu Makan