BACA JUGA:Telan Investasi Rp67 Triliun, Proyek Jalan Tol Ini Bakal Jadi Solusi Kemacetan Jalur Pantura
Diakui Adjib, lokasi proyek yang berada di pusat Kota Jakarta menjadi tantangan sendiri.
Seperti kondisi lahan yang sempit, lalu lintas yang padat, dan bangunan cagar budaya (heritage) di sekitar area proyek.
Adjib menambahkan, proyek MRT Jakarta Fase 2 membentang 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat.
Terdiri dari dua tahap, yaitu Fase 2A dan Fase 2B, melanjutkan koridor utara - selatan Fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019.
BACA JUGA:Hubungkan 2 Provinsi Sumatera, HKI Garap Tol Betung-Jambi Seksi IV, Cek Progresnya
BACA JUGA:Jokowi Sukses Bangun Jalan Tol Terpanjang di Indonesia, Tapi Sayangnya...
Menurut Adjib, Fase 2A terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota) dengan total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer.
“Proyek MRT ini memiliki peran yang cukup besar dalam kelancaran transportasi di Jakarta, karena dapat mengurangi waktu tempuh dan menekan angka kemacetan lalu lintas,” ungkap Adjib.
Progres Underpass Joglo 85 persen
Proyek kedua yang sedang digeber Hutama Karya saat ini, lanjut Adjib, adalah Underpass Joglo di Surakarta.
BACA JUGA:Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Palembang Gelar ‘Perahu Bidar’, Ternyata Ini Tujuannya
Digarap melalui kerjasama operasi dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (KSO HK-WK), menurut Adjib, proyek yang porsi pihaknya 55 persen ini, sudah mencapai penyelesaian 85 persen.
Adjib menambahkan, jika sudah rampung Underpass Joglo diharapkan dapat mengurai kemacetan di Simpang Joglo.
Karena selama ini, lanjut Adjib, selalu terjadi antrean mencapai 500 meter di masing - masing ruas.