Sementara itu, Ahmad Basarah mengaku sangat senang mendapat “penugasan” (undangan) dari KJRI. Hal ini untuk menguatkan Ideologi Pancasila di luar negeri, terutama di Hamburg Jerman.
BACA JUGA:BPIP Apresiasi Dukungan Bank Mandiri untuk Paskibraka 2024
BACA JUGA:BPIP Beri Ini Kepada 38 Kepala Daerah untuk Penguatan Pancasila
“Dengan kegiata ini, Sila ke 3 Persatuan Indonesia, sedang bekerja ini, sebab menyatukan masyarakat Indonesia yang ada di Hamburg Jerman dari berbagai latar belakang profesi, suku, agama, pelajar dan lainnya untuk kembali memahami apa arti Pancasila,” terang Basarah yang juga wakil letua Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Basarah yang juga didampuk sebagai ketua rombongan, mengaku sangat senang mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan masyarakat Indonesia yang ada di Hamburg.
Hal ini berkaitan dengan menguatkan silaturahmi dan rasa cinta tanah air masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri.
Sementara itu Dewan Pakar BPIP, DR Darmansyah Djumala Bersama Wakil MPR, Dr. Ahmad Basyarah memberikan penguatan Ideologi Pancasila bagi Masyarakat Indonesia yang ada di Hamburg Jerman, sore ini, waktu setempat.
BACA JUGA:BPIP Siapkan Paskibraka Tampil Prima
Menurut Darmansyah, penguatan ideologi Pancasila ini penting dilakukan agar masyarakat Indonesia yang ada di Hamburg memahami ideologi negara yang harus dijaga, dipahami, diajarkan, dipelajari dan diaktualisasikan.
“Kegiatan ini bagian dari internasionalisasi Pancasila. Sebab Pancasila sendiri telah diakui sebagai “Memory of the World,” oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa),” terangnya sambil menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila diakui oleh dunia. Darmansyah menyebutkan paus Fransiskus pun kagum terhadap Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
Dalam kesempatan ramah Tamah tersebut, hadir pengurus NU cabang Hamburg, Bremen dan beberapa perwakilan Masyarakat.
Agenda delegasi BPIP dan MPR sendiri akan melakukan penguatan ideologi Pancasila bagi Masyarakat Indonesia di wilayah kerja KJRI Hamburg sore hari waktu setempat.
BACA JUGA:Dialog Kebhinekaan, Staf Khusus BPIP: Ayo Keluar dari Mentalitas Manusia Terjajah!
Kemudian melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia Braunschweig, dua jam perjalanan dari Hamburg, pada Kamis 12 September 2024.