PALPRES.COM - Memaksakan anak untuk berjilbab terkesan hal yang tidak bijak. Setidaknya ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan dalam melakukan hal wajib tersebut.
Dalam bahasa jilbab adalah busana muslim terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki, dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim.
Penggunaan jenis pakaian ini terkait dengan tuntunan syariat Islam untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat atau dikenal dengan istilah hijab.
Dalil Tentang Hijab
BACA JUGA:Terkenal Sangat Mujur dan Makmur, 5 Shio Ini Selalu di Banjiri Hoki dan Dilindungi Dewi Fortuna!
Sementara kerudung sendiri di dalam Al-Qur'an disebut dengan istilah khumur, sebagaimana terdapat pada surat An Nuur ayat 31 sebagai berikut.
Hendaklah mereka menutupkan khumur (kerudung-nya) ke dadanya. (An Nur 6:31)
Di Indonesia, penggunaan kata jilbab digunakan secara luas sebagai busana kerudung yang menutupi sebagian kepala perempuan (rambut dan leher) yang dirangkai dengan baju yang menutupi tubuh kecuali telapak tangan dan kaki.
Kata ini masuk dalam lema Kamus Besar Bahasa Indonesia pada tahun 1990 bersamaan dengan mulai populernya penggunaan jilbab di kalangan muslimah perkotaan.
BACA JUGA:PERHATIAN! Kemensos Nyatakan Link Daftar Bansos PKH Pada Telegram Rp 5 Juta Merupakan Hoax
BACA JUGA:CATAT! 15 Tipe Masyarakat yang Tak Bisa Dapat Bansos 2025, Jika Salah Sasaran? Segera Laporkan
Dalam kosakata bahasa Indonesia menurut KBBI daring, jilbab adalah kerudung lebar yang dipakai perempuan muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai ke dada.
Secara umum mereka yang menutupi bagian itu disebut orang yang berjilbab.
Meskipun dalam hukum Islam memakai hijab adalah sesuatu yang wajib, setidaknya orang tua jangan terkesan memaksa untuk melakukan itu terhadap anak perempuannya,
Dalam teknik parenting Islam, mengajarkan anak perempuan memakai jilbab atau hijab adalah fase penting.