Rahasia sawit petani di wilayah ini lebih cepat panen serta TBSnya lebih besar berkat penggunaan pupuk organik.
Bahkan Pengolahan pupuk organik tersebut jadi unit sendiri dibawah naungan KUD Bina Sejahtera.
H Azhar yang merupakan pensiunan PPL pertanian itu memanfaatkan limbah sawit untuk memproduksi pupuk sendiri.
BACA JUGA:Pemkab Muba Aktif Ikuti Rakor Mitigasi dan Penyesuaian PKB-BBNKB
BACA JUGA:Pinjol Kini Berubah Menjadi Pindar, OJK Berikan Penjelasan!
"Bahannya tandan kosong, solid, limbah cair serta memanfaatkan kotoran ternak.
Dicampur dengan QRR, dolomit dengan proses fermentasi selama 7 hari," jelas Azhar.
Hasil pemupukan melalui pupuk organik ini mampu mengurangi biaya produksi hingga 50 persen.
Alhasil, pundi-pundi cuan petani pun kian tebal.
BACA JUGA:JANGAN LANGGAR! Ini Aturan dan Syarat Teknis Penggunaan Sepeda Listrik
Membuka Peluang Kerja Remaja Putus Sekolah
Hamparan kelapa sawit ratusan hektare di wilayah ini telah membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat.
H Azhar menceritakan perkebunan kelapa sawit telah memberi kesempatan kerja ratusan orang juga bagi remaja putus sekolah.
"Ada tukang panen, tukang tanam, supir truk bahkan kami bangunkan rumah untuk penjaga kebun.
BACA JUGA:Intip Jadwal Rilis Samsung Galaxy S25 Series, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Listrik, airnya ditanggung oleh KUD dan digaji 3 juta perbulan," terangnya.