PALPRES.COM- PT PGN LNG Indonesia resmi ikut ambil bagian dalam pengembangan proyek gasifikasi di Papua Utara.
Sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, proyek ini memiliki tujuan untuk memperkuat rantai pasok gas.
Khususnya melalui pembangunan infrastruktur LNG untuk pembangkit listrik di wilayah Papua Utara.
Proyek gasifikasi Papua Utara akan mendukung operasional tujuh pembangkit listrik utama dengan total kapasitas 168 MW.
BACA JUGA:PGN Perkuat Peran Agregator Gas, Fokus Serap Pasokan Gas dari Lapangan Baru untuk Masa Depan Energi
BACA JUGA:PGN dan BGN Sinergi Dukung Program Makan Bergizi Gratis Melalui Penyediaan Pasokan Gas Bumi
Proyek ini juga membutuhkan rata-rata pasokan gas sebesar 20,83 BBTUD selama 20 tahun ke depan.
Direktur Utama PT PGN LNG Indonesia, Nofrizal mengatakan proyek gasifikasi adalah wujud nyata merealisasikan target Net Zero Emission 2060.
“PGN LNG Indonesia mendapat peluang berkontribusi untuk menyediakan LNG, sebagai energi bersih yang memiliki peran penting sebagai energi transisi untuk pengurangan emisi karbon di Indonesia,” ungkap Nofrizal.
Pembangunan infrastruktur LNG akan dilaksanakan oleh Papua Bersama Konsorsium.
BACA JUGA:PGN LNG Indonesia Capai Rekor Luar Biasa, Catat Penyaluran Gas Tertinggi di Tahun 2024
BACA JUGA:Aplikasi PGN Mobile Khusus untuk Rumah Tangga dan UMKM, Kini Lebih Mudah dan Lengkap
Dan terdiri dari PT Pertamina Internasional Shipping, PT PGN LNG Indonesia, PT Enviromate Technology International dan PT APCA Tirta Engineering, yang tergabung dalam Papua Bersama Konsorsium.
Wilayahnya tersebar di Jayapura, Biak, Manokwari dan Nabire.
Papua Bersama Konsorium adalah sebuah inisiatif yang terbentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kerja sama antara berbagai pihak untuk pembangunan di Papua.