Hal ini tercermin dalam survei Konsumen BI pada November 2024, yang mencatatkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 125,9, meningkat dari 121,1 pada bulan sebelumnya.
Peningkatan ini sejalan dengan naiknya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
Selain itu, keyakinan konsumen meningkat di seluruh kategori.
Dengan kenaikan tertinggi pada responden yang berpendapatan lebih dari Rp 5 juta, serta di semua kelompok usia.
BACA JUGA:BERKAH! Golongan Pensiunan Ini Dapat Bantuan Dana Rp6 Juta dari Sri Mulyani
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! Sri Mulyani Naikan Gaji Tenaga Honorer Tahun 2025, Segini Nominalnya
Consumer Funding and Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Ivan Jaya menambahkan bahwa tantangan ekonomi ini juga membuka peluang investasi baru.
“Fluktuasi jangka pendek di pasar obligasi domestik memberikan kesempatan bagi investor untuk meraih imbal hasil tinggi sebelum pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Stabilitas makroekonomi dan fiskal Indonesia tetap menjadi daya tarik utama bagi investor,” ujar Ivan, Jum'at 20 Desember 2024.
Danamon juga mengidentifikasi potensi di pasar saham domestik, yang saat ini berada di area jenuh jual akibat tekanan arus keluar asing.
“Kami percaya bahwa IHSG memiliki potensi untuk pulih dalam jangka pendek, terutama dengan dukungan kebijakan pro-growth dari pemerintah,” ujar Ivan.
BACA JUGA:Cegah Daya Beli Masyarakat Turun, Sri Mulyani Beberkan 4 Jurus Jitu
BACA JUGA:PNS, PPPK, TNI dan Polri Dapat Uang Tambahan dari Sri Mulyani, Segini Nominal di Tahun 2025
Hal ini menjadi momen yang tepat bagi investor untuk melakukan akumulasi pada reksa dana saham.
Dengan fokus pada emiten berkapitalisasi besar yang memiliki fundamental kuat, seperti BNP Paribas Sri-Kehati dan BRI MSCI Indonesia ESG Screened.
Untuk diversifikasi portofolio, Danamon juga menawarkan solusi investasi pada denominasi mata uang asing melalui produk.