Tidak hanya berhenti di kerajinan batik, program ini akan terus berkembang dengan pelatihan-pelatihan baru yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas warga binaan secara berkelanjutan.
BACA JUGA: Sambangi Desa Binaan, Babinsa Utarakan Hal Ini
BACA JUGA:Tambah Daya Listrik di Wilayah Kerja, Pertamina EP Pangkalan Susu Field Jalin Kerjasama dengan PLN
Cahyo menambahkan, program pemberdayaan di Lapas Kelas IIB Nunukan ini merupakan perluasan jangkauan Program Akar Basah yang bergulir sejak tahun 2021.
“Kami memilih merefleksikan program di lapas untuk lebih jauh menjangkau kelompok rentan lainnya.
Warga binaan sama-sama memiliki hak untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak melalui program-program yang bertujuan mengembangkan kapasitas mereka," imbuhnya.
Kepala Lapas Kelas IIB Nunukan, Puang Dirham, menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina EP Tarakan Field atas kehadiran, sinergi, dan kolaborasinya dalam memberi pembinaan kepada warga binaan lapas.
BACA JUGA:Sukses Pengeboran Sumur Puspa Asri, Pertamina EP Jambi Field Hasilkan Produksi Segini
BACA JUGA:Mantap! Pertamina EP Cepu Pertahankan Sertifikat ISO SMAP
“Tidak ada proses yang mudah dalam hal meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat.
Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan agar dapat dimanfaatkan oleh warga binaan, agar dapat menjadi bekal ketika bebas nanti, "jelasnya.
Tahun 2024 menjadi titik penting dengan dilaksanakannya dua pelatihan utama, yaitu pembuatan canting cap batik dari limbah kertas dan pewarnaan batik dengan bahan alami.
Dengan menggandeng Sony Lolong, warga binaan diajarkan cara memanfaatkan limbah kertas menjadi alat cetak batik yang unik.
BACA JUGA:Mantap! Pertamina EP Cepu Pertahankan Sertifikat ISO SMAP
BACA JUGA:Pertamina EP Cepu Kenalkan Industri Hulu Migas Kepada Gen Z di Bojonegoro
Sedangkan untuk pewarnaan batik dengan bahan alami, pelatihan ini memanfaatkan bahan lokal seperti daun ketapang, kulit batang mangrove, dan daun indigo sebagai pewarna kain.