“Salah satu peluang terbesar BSI ada di bisnis halal, ini yang perlu ditingkatkan dan diperdalam sebagai bentuk peran aktif dan positif BSI untuk pertumbuhan ekonomi di domestik dan bahkan global,” jelasnya.
BACA JUGA:DJP Bagikan Panduan Cara Penghitungan PPN 12 Persen untuk Semua Jenis Transaksi
BACA JUGA:Tou Up E-Money dan E-Wallet juga Kena PPN 12 Persen, Begini Cara Ngitungnya
Sementara, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Banjaran Surya Indrastomo mengatakan perekonomian dunia masih dihadapi dengan ancaman turbulensi ekonomi dan ketidakpastian geopolitik.
Untuk kondisi perekonomian nasional termasuk ekonomi syariah masih berpotensi kuat untuk terus melanjutkan tren pertumbuhan.
Pada tahun 2025, sektor keuangan syariah nasional diprakirakan tumbuh ke kisaran Rp3.157,9 triliun-Rp3.430,9 triliun dari sisi aset.
Sebagai catatan, realisasi aset keuangan syariah pada September 2024 masih di level Rp2.744 triliun (naik 11,9% year on year/yoy).
BACA JUGA:Imbas PPN 12 Persen, Tarif Listrik PLN juga Bakal Naik Tahun 2025, Ini Daftar Golongannya
BACA JUGA:Nggak Cuma Mobil, Motor Juga Bakal Kena PPN 12 Persen Tahun 2025, Ini Daftarnya
Di tengah prospek positif tersebut, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia memiliki potensi kuat untuk menjadi aktor utama dalam menggerakkan keuangan syariah.
Termasuk juga perekonomian halal nasional pada tahun 2025.
Hal itu lantaran, BSI telah konsisten menjalankan fungsi lebih dari sekadar bank syariah.
“Selama ini BSI sudah berperan aktif dalam menghubungkan serta menggerakkan ekosistem ekonomi halal nasional,” jelasnya.
BACA JUGA:Pinjaman Kredit Macet Bertahun-tahun Tidak Pernah Ditagih Bank, Kok Bisa?
BACA JUGA:Cek Jadwal Operasional Bank Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025
BSI dapat semakin memperkuat perannya dalam menggerakkan sektor keuangan dan perekonomian nasional.