Kesan misti itu seakan sirna, terlebih saat ini banyak masyarakat yang sudah berani menginjakan kakinya dan berbondong-bondong untuk membeli beberapa tumbak tanah sebagai ladang perkebunan.
BACA JUGA:OJK Sumsel Serap Aspirasi Terkait Penghapusan Piutang Macet UMKM Bersama Komisi IX DPR
BACA JUGA:5 Cara Ampuh Untuk Kecilkan Perut Buncitmu, Agar Jadi Lebih Efektif dan Tingkatkan Penampilan!
Aktivitas di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Ponorogo ini lazimnya serupa dengan pondok lain.
Namun ada satu sisi unik yang menjadi pembeda yakni penggunaan bahasa daerah krama inggil yang menjadi bukti nyata, bahwa mereka berniat untuk melestarikan identiitas lokal budaya Jawa yang mulai terkikis zaman.
Kehidupan para santrinya disini juga jauh dari riuh gemerlapnya kota, maka tidak mengherankan jika hal ini menciptakan suasana tenang yang membuat mereka sangat khidmat dan khusyuk saat mendulang ilmu agama.
Walaupun tidak semewah lembaga pendidikan agama lainnya, Pesantren Tahfidzul Quran Hasan Munadi ini sudah banyak menorehkan prestasi.
BACA JUGA:Ini Calon Terkuat Ketua KONI OKI, Intip Program Kerja dan Visi Misinya
BACA JUGA:Jangan Dianggap Sepele! Ini 7 Manfaat Buah Mangga, Nomor 6 Melancarkan Pencernaan
Meskipun santrinya terbilang sedikit yakni sekitar 700 orang, ternyata pondok ini telah mencetak banyak generasi hafiz alquran.