BACA JUGA:Kamu Miskin Tapi Tak Pernah Dapat Bansos? 3 Alasan Ini Bisa Jadi Penyebabnya!
Untuk memastikan data penerima BLT yang lebih valid, pemerintah memakai skema teknologi Barcode.
Barcode ini akan diberikan kepada penerima BLT dan digunakan saat berbelanja ke warung-warung yang ditunjuk pemerintah.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.
Selanjutnya barcode ini akan menjadi kunci penentu KPM bisa memanfaatkan dana untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok yang sudah disetujui pemerintah.
BACA JUGA:CASN MERAPAT! SK Keluar, CPPPK dan CPNS Bisa Kredit Mobil Dengan Harga Terjangkau, Cek Daftarnya
Transaksi yang telah dilakukan oleh KPM di warung tersebut akan tercatat dan dilaporkan langsung ke pemerintah.
Mekanisme barcode ini tentunya dapat mengurangi terjadinya penyalahgunaan BLT yang diterima oleh KPM.
Adapun kebutuhan yang menjadi prioritasi dari pemanfaatan bantuan tersebut yakni telur, ayam, beras.
Bukan hanya itu, Luhut juga memaparkan keuntungan lain dari penggunaan barcode ini tidaklah mahal, efisien dan tepat sasaran.
BACA JUGA:5 Rekomendasi HP yang Pas Buat Main Game Online 2025, Harga Murah Kualitas Gacor Abis!
Meskipun demikian, sistem penggantian subsidi BBM dengan BLT memakai barcode ini masih dalam penggodokan dan akan diumumkan pada tahun 2025 mendatang.
"Sekarang sudah hampir selesai nanti kita umumkan 2025. Progresnya sudah 99%," ujar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di kantor BPH Migas, Kamis 19 Desember 2024 lalu.