QATAR, PALPRES.COM – Kelompok militan Hamas dan Israel akhirnya sepakat gencatan senjata.
Penghentian pertempuran sengit selama 15 bulan yang menyebabkan puluhan ribu orang tewas itu, mulai berlaku Minggu 19 Januari 2025 mendatang.
Proposal genjatan senjata yang disepakati oleh Hamas dan Israel itu, disponsori Qatar dan Amerika Serikat.
Tercapainnya gencatan senjata tersebut, diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, Rabu 15 Januari 2025.
BACA JUGA:Hamas Bangkit di Bawah Pimpinan ‘Bayangan’, Rekrut Ribuan Anggota Baru, Siapa Dia?
BACA JUGA:Hamas Rilis Video Sandera Tentara Israel Berusia 19 Tahun, Berikan Pesan Emosional
Akhir Perang Gaza
Dalam pernyatannya, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman berharap gencatan senjata tersebut ini menjadi halaman terakhir Perang Gaza antara Hamas dan Israel.
Sheikh Mohammed bin Abdulrahman juga mengharapkan, para pihak yang terlibat dalam gencatan senjata itu, baik Hamas dan Israel, dapat berkomitmen untuk melaksanakan seluruh ketentuan perjanjian yang disepakati.
Sementara Presiden AS Joe Biden yang juga berperan dalam mendesak tercapainya kesepakatan gencatan senjata, mengaku puas atas tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
BACA JUGA:Sukses Retas Kamera Keamanan, Hamas 7 Tahun Mata-matai Israel
BACA JUGA:Terungkap! Hamas Rekrut Ratusan Pejuang Baru, Ini Bocoran Pejabat Israel
Diakui Joe Biden, perundingan untuk mewujudkan genjatan senjata tersebut adalah salah satu yang tersulit dalam karirnya.
Disambut warga Palestina dan Israel
Gencatan senjata disambut sukacita oleh warga Palestina dan Israel.
Emosi kegembiraan dan kelegaan meledak di seluruh Jalur Gaza dan Israel.
BACA JUGA:Hamas Rilis Video Sandera Israel Ini, ‘Curhat’ setelah Ditahan Lebih dari 420 Hari