Direktur CA & Legal PT Sampoerna Agro, Eris Eriaman mengatakan, upaya ini bagian dari komitmen Sampoerna Agro dalam mendukung asta cita swasembada pangan nasional.
“Kegiatan hari ini merupakan siklus kerjasama antara sampoerna agro dengan para petani melalui program PSR.
Lahan PSR kami terluas di Indonesia mencapai 19 ribu hektar, 16 ribu hektar diantaranya sudah tanam,’ jelas Eris.
BACA JUGA:Sambut Imlek, Berikut Promo Makan Malam dan Kamar di THE 1O1 Palembang
BACA JUGA:Ingin Jadi Pengusaha SPBU Pertamina 2025? Simak Syarat dan Dokumen yang Wajib Disiapkan!
Ubah Budaya Bertani
Sementara Peneliti utama Badan Riset Nasional (BRIN), Aris Hairmansis mengatakan, pola tumpang sari padi gogo di kebun kelapa sawit perlu dibarengi dengan perubahan budaya bertanam semusim yang dimiliki petani kelapa sawit.
“Petani sawit perlu mengubah mindset dari kebiasaan merawat tanaman kelapa sawit beralih ke tanaman padi.
Sebab siklus tanaman padi hanya berkisar 4 bulan panen, sehingga harus menggunakan bibit unggul sesuai lokasi.
BACA JUGA:Penerima Bansos PKH BPNT Waspada! Banyak Berita Palsu di Medsos Terkait Pencairan Bansos 2025
Kemudian dosis pemupukan sampai dengan pengendalian hama lahan kering yang tepat,” terangnya.
Lebih lanjut Aris menjelaskan, padi gogo merupakan suatu jenis padi yang tidak ditanam di sawah yang memerlukan pengairan yang banyak.
Ini acap ditanam di kebun atau ladang yang tidak memerlukan irigasi khusus.
Pola tumpang sari padi gogo pada lahan kelapa sawit teran dia sudah cukup berhasil.
Kegiatan penanaman padi Gogo di lahan PSR di OKI-palpres.com -
BACA JUGA:Emas Antam di Palembang Hari Ini Naik Lagi, Ini Update Harganya
BACA JUGA:Emas Antam di Palembang Hari Ini Naik Lagi, Ini Update Harganya