BACA JUGA:Pertamina Kilang Plaju Tingkatkan Produksi B40, Komitmen Dual Growth Strategy
BACA JUGA:Perdana! Kilang Pertamina Plaju Mulai Produksi dan Suplai B40, Dukung Swasembada Energi Nasional
Serta poin sembilan mengenai industri yang inklusif dan berkelanjutan.
Proyek ini menjadi bagian dari roadmap transisi energi nasional, sejalan dengan target penurunan emisi sebesar 30% pada tahun 2030.
Sebagai perusahaan energi yang aktif memimpin transisi energi baru dan terbarukan (EBT), Pertamina sendiri menargetkan penurunan emisi sebesar 30 persen pada tahun 2030.
Dengan meningkatkan portfolio hijau di internal Pertamina Group sebesar 17%.
BACA JUGA:Investasinya Rp17 Triliun, Inilah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pertama di Indonesia
BACA JUGA:Tahun Ini Pembangkit Nuklir Pertama RI Mulai Dibangun di Bangka Belitung, Target Selesai 2032
Salah satunya adalah melalui pemanfaatan PLTS yang menjadi unggulan untuk mewujudkan transisi energi di internal Pertamina.
Implementasi energi terbarukan dalam lingkungan Refining & Petrochemical merupakan sebuah angin positif untuk meningkatkan daya saing & sustainability dari kilang-kilang milik Pertamina.
Selain PLTS, beberapa inisiatif terus dijalankan oleh Kilang Pertamina Plaju untuk mendorong terwujudnya transisi energi bersih.
Salah satunya produksi Biosolar B40 sebagai bahan bakar nabati yang mulai dilakukan lifting pada tahun 2025.
BACA JUGA:Hadirkan Energi Tanpa Henti, Bukit Asam Fokus Tingkatkan Kapasitas Angkutan Batu Bara
BACA JUGA:Besaran Kuota BBM 2025 yang Disalurkan Pertamina, Kuota Pertalite Turun Jadi 31,1 Juta KL
Produk ini menjadi salah satu roadmap bisnis Pertamina dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung Net Zero Emission (NZE).
B40 sebagai bahan bakar nabati lebih ramah lingkungan jika dibandingkan bahan bakar diesel yang tidak mengandung FAME.