PALPRES.COM- DPRD Ogan Ilir menggelar rapat Paripurna VIII DPRD Ogan Ilir Masa Sidang II Tahun 2025 dalam rangka memperingati HUT ke 21 Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2025.
Rapat Paripurna ini berlangsung luar biasa dan tampil beda digedung DPRD Ogan Ilir di Komplek Perkantoran Terpadu atau KPT Tanjung Senai, Selasa 07 Januari 2025.
Ketua DPRD Ogan Ilir, H. Edwin Cahya Putra membuka langsung kegiatan rapat ini yang didampingi Wakil Ketua I DPRD, Wahyudi Maruwan, Wakil Ketua II, Ahmad Syafei.
Hadir juga seluruh anggota DPRD dan Sekretariat DPRD Kabupaten Ogan Ilir yang sudah menyiapkan kegiatan ini dari jauh-jauh hari, hingga berlangsung lancar dan sukses.
BACA JUGA:Segera Dibuka! Ini Tujuan Mal Pelayanan Publik di Ogan Ilir
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Bersama Pangdam II Sriwijaya Tanam Jagung Serentak di Ogan Ilir
Rapat ini juga dihadiri langsung PJ Gubernur Sumsel, Ellen Setiadi, Bupati Kabupaten Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar dan Ketua TP PKK Ogan Ilir, Wakil Bupati, H Ardani dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Ogan Ilir.
Tampak juga terlihat anggota DPD-RI Amalia Sobli, anggota DPRD Sumsel, Zaitun Mawardi, Wali Kota dan Bupati se-Sumsel seperti PJ Wali Kota Palembang, PJ Wali Kota Prabumulih dan lain sebagainya yang mewakili.
Selain itu juga, hadir seluruh kepala OPD Pemkab Ogan Ilir, para Camat, Kades dan luruh, serta seluruh undangan yang memadati ruang rapat Paripurna dan tenda-tenda yang disediakan di luar ruangan rapat Paripurna.
Pada sidang paripurna dalam rangka HUT OI ke 21 juga ditayangkan dan dilaporkan selayang pandang terbentuknya Kabupaten Ogan Ilir oleh Sekda, H Muhsin Abdullah.
BACA JUGA:Mantan Kades Ogan Ilir yang Tersandung Korupsi Dama Desa Kini Divonis 5 Tahun Penjara
BACA JUGA:Dandim 0402/OKI-OI Dampingi Kunjungan Kerja Wamentan RI di Ogan Ilir
Dikatakan Sekda H.Muhsin, awalnya muncul gagasan pemekaran Kabupaten Ogan Ilir, muncul dalam obrolan santai antara Ketua DPRD OKI H. Mawardi Yahya (waktu itu menjadi ketua DPRD OKI-red) dengan para pemuda dan para awak media.
Obrolan santai ini lalu bermunculan ide dan gagasan, dari sinilah akhirnya diwacanakan dan dipublikasikan oleh media, setelah muncul wacana berproses menuju seminar.
Akhirnya, ide pemekaran daerah ini untuk dimekarkan melalui banyak perjuangan, kendati melalui proses yang cukup alot dan panjang.