Pada fase pertama, yang dimulai pada 19 Januari 2025, akan dilaksanakan pertukaran sandera dan tahanan.
BACA JUGA:Terungkap! Hamas Rekrut Ratusan Pejuang Baru, Ini Bocoran Pejabat Israel
BACA JUGA:Hamas Rilis Video Sandera Israel Ini, ‘Curhat’ setelah Ditahan Lebih dari 420 Hari
Selanjutnya, fase kedua akan mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh, termasuk penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza.
Gelombang bantuan kemanusiaan juga akan mulai masuk ke wilayah tersebut.
Terkait pertukaran sandera dan tahanan, sebanyak 33 tawanan Israel akan dibebaskan, termasuk wanita, anak-anak, dan warga sipil berusia di atas 50 tahun.
Mereka sebelumnya diculik dalam serangan yang dipimpin oleh Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
BACA JUGA:Israel Serang Gaza, Tuding Hamas Eksekusi 6 Sandera, Cek Faktanya
BACA JUGA:Klaim Serangan Israel Bunuh 33 Sandera, Hamas Beri Peringatan Ini
Israel juga akan membebaskan lebih banyak tahanan Palestina selama fase pertama, termasuk beberapa yang menjalani hukuman seumur hidup.
Di antara warga Palestina yang dibebaskan, sekitar 1.000 orang di antaranya ditahan setelah 7 Oktober 2023.
Pada fase pertama, warga Palestina juga diberi kesempatan untuk kembali ke rumah mereka di seluruh wilayah Gaza.
Selain itu, pasukan Israel akan menarik diri dari daerah padat penduduk di Gaza untuk memfasilitasi pertukaran tahanan dan jenazah, serta memungkinkan kembalinya para pengungsi.
BACA JUGA:Hamas Rilis Video Sandera AS-Israel, Menangis Minta Dibebaskan
BACA JUGA:Hamas Terancam Hengkang dari ‘Rumah Keduanya’ di Qatar, Ternyata Ini Penyebabnya
Penarikan juga mencakup pengurangan kehadiran pasukan Israel di Koridor Philadelphi, yang merupakan wilayah perbatasan antara Mesir dan Gaza.