*Simulasi Keadaan Darurat
BONTANG, PALPRES.COM- Kebocoran gas dan kebakaran kilang Badak LNG di Bontang, Kalimantan Timur terjadi.
Hal itu diketahui adanya bunyi emergency sirine yang menggema di area Badak LNG.
Namun hal itu hanyalah simulasi keadaan darurat yang diadakan oleh manajemen Badak LNG yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina.
Penyebab kebakaran ini berawal dari adanya kebocoran cairan MCR pada flange channel head akibat perubahan suhu ekstrem yang membentuk awan uap hingga radius 15,2 meter (10 perse LFL).
BACA JUGA:Wujud Apresiasi dan Silaturahmi Badak LNG Gelar Buka Bersama Media
BACA JUGA:Badak LNG Luncurkan 10 CLSR dan 9 Perilaku Wajib dalam Puncak BK3N 2025
Pada saat kejadian cuaca gerimis dan tak lama kemudian petir menyambar awan uap bocoran tersebut sehingga terjadi kebakaran.
Tidak ada korban jiwa yang terjadi pada kejadian tersebut, namun dua orang personel mengalami luka.
Satu korban mengalami radang dingin (frostbite) pada kedua tangan karena terpapar dengan cairan dingin MCR dan luka bakar pada kepala serta punggung dan satu korban tidak sadarkan diri.
Serta mengalami luka bakar pada wajah dan seluruh bagian depan tubuh.
BACA JUGA:Sukses Budayakan K3 dengan Baik, Badak LNG Raih Penghargaan Platinum dari Pemprov Kaltim
BACA JUGA:Komitmen Dalam Menerapkan Budaya SHEQ, Badak LNG Diganjar Penghargaan Patra Nirbhaya
Kedua korban tersebut dengan segera dievakuasi ke RS LNG Badak untuk mendapatkan penanganan medis.
Kebakaran di area Train H tersebut berhasil ditangani oleh Fire Rescue Team (FRT) Badak LNG dalam waktu kurang dari 1 jam dan pada pukul 08.49 WITA kondisi dinyatakan aman atau all clear.
Rangkaian kegiatan simulasi Major Emergency Exercise yang melibatkan pekerja dan seluruh Emergency Response Team terkait.