PALPRES.COM- Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman herbal yang telah digunakan sejak zaman kuno sebagai bahan obat-obatan tradisional.
Jahe mengandung senyawa aktif seperti gingerol dan shogaol yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.
Oleh karena itu, jahe sering digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, meredakan mual, dan meningkatkan sirkulasi darah. Tak heran jika jahe menjadi salah satu pilihan utama dalam pengobatan herbal.
Namun, konsumsi jahe yang berlebihan bisa menyebabkan beberapa efek samping yang perlu kamu perhatikan.
BACA JUGA:Berikut Tips Sederhana Dalam Mengonsumsi Jahe Supaya Aman dan Bermanfaat Untuk Kesehatan
Berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan oleh lembaga kesehatan di Indonesia, konsumsi jahe yang tidak terkontrol bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh, terutama dalam jangka panjang.
1. Gangguan Pencernaan
Salah satu efek samping yang paling umum dari konsumsi jahe berlebihan adalah gangguan pencernaan. Jahe mengandung senyawa yang dapat merangsang produksi asam lambung.
Jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, hal ini bisa menyebabkan iritasi pada lambung dan bahkan memicu kondisi seperti gastritis atau maag.
Ini bisa menyebabkan perut kembung, rasa mual, atau rasa tidak nyaman pada perut.
2. Gangguan Keseimbangan Gula Darah
Penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan bahwa jahe dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Namun, konsumsi jahe berlebihan dapat mengganggu keseimbangan kadar gula darah, terutama jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan untuk diabetes.
Jahe yang dikonsumsi dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan penurunan gula darah yang terlalu drastis, yang berpotensi menimbulkan hipoglikemia (gula darah rendah) yang berbahaya.
3. Risiko Pendarahan