Beras Premium yang Tidak Premium

Senin 21-07-2025,20:33 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

Selain mengandung banyak protein, aleuron juga mengandung banyak Vit B yang sangat berperan dalam proses pengubahan karbohidrat beras menjadi energi. 

Jika beras kurang Vit B, maka karbohidratnya tidak digunakan sebagai energi oleh tubuh kita. 

Maka, walaupun banyak makan nasi, kita kurang energi dan suka ngantuk. 

BACA JUGA:Pemkot Lubuk Linggau Adakan Panen Raya Padi Serentak Secara Nasional

BACA JUGA:Launching Swasembada Pangan, Sumsel Masuk 5 Besar Daerah dengan Produksi Padi Terbesar Nasional

Anak -anak sekolah yang kurang Vit B terlihat lesu dan loyo ngantuk.

Jadi, beras yang sehat (yang kaya protein dan Vit B) adalah beras yang masih banyak aleuronnya, yang warna beras nya merah dan terlihat kusam. 

Produsen besar beras yang menguasai perberasan (di Sumsel mungkin ada sekitar 12 perusahaan saja yang menguasai mungkin lebih dari 60% perberasan  Sumsel, lokasinya kebanyakan disepanjang Sungai Pegayut), menyosoh/menggiling beras sehingga hampir semua aleuronnya dan embrionya hilang. 

Butir berasnya sangat bersih mengkilat, berwarna bening kaca sehingga disebut beras kristal, padahal beras kristal ini sudah tidak bergizi lagi. 

BACA JUGA:KOLABORASI! PT Sampoerna Agro - Dirjenbun Tanam Padi Gogo di Lahan PSR, Dukung Swasembada Pangan Prabowo

BACA JUGA:OKI Surplus Padi, Pj Bupati Ajak ASN Serap Beras Petani Lokal

Inilah, penggunaan istilah indah yang mengelabui keburukan beras. 

Beras premium adalah beras kristal yang butir patahnya sedikit dan tidak mengandung bahan asing. 

Ya, artinya beras premium itu tidak bergizi lagi, hanya mengandung karbohidrat saja. 

Padahal, tubuh kita sangat memerlukan protein dan Vit B. 

BACA JUGA:MIRIS! Daerah Lumbung Padi Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Tertinggi di Kalimantan Timur

Kategori :