Hari Konservasi Alam Nasional, yang diperingati setiap 10 Agustus, menjadi panggung untuk mengingatkan kembali bahwa belida bukan sekadar bagian dari sejarah kuliner dan budaya Palembang.
Ia adalah simbol yang harus kembali hidup di arus Sungai Musi, menari di air sebagaimana dulu—bukan sekadar menjadi bahan cerita.
Melalui Belida Musi Lestari, Kilang Pertamina Plaju mengajak semua pihak untuk ikut serta.
Karena suatu hari nanti, kita ingin bukan hanya merasakan kembali cita rasa pempek asli belida, tetapi juga melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana siripnya melambai di bawah permukaan Musi—tarian yang tidak lagi menjadi tarian terakhir.
BACA JUGA:Sinergi Dengan Kodam II/Swj, Kilang Pertamina Plaju Teguhkan Komitmen Kebangsaan
Upaya ini bukan hanya memberi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat lokal, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen Pertamina Group dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).
Program Belida Musi Lestari berkontribusi pada SDG 14 (Life Below Water) melalui perlindungan ekosistem perairan, SDG 15 (Life on Land) dengan menjaga keanekaragaman hayati, serta SDG 8 (Decent Work and Economic Growth) lewat penciptaan alternatif penghidupan bagi nelayan.
Dari perspektif Environmental, Social, and Governance (ESG), inisiatif ini mencerminkan tanggung jawab lingkungan (Environmental), pemberdayaan masyarakat (Social), dan tata kelola kolaboratif (Governance) yang kuat.
Bagi Kilang Pertamina Plaju, pelestarian belida adalah bukti bahwa praktik bisnis yang berkelanjutan bisa berjalan seiring dengan kepedulian terhadap alam dan budaya. ***