Hery mengungkapkan, pengelolaan gas bumi nasional menghadapi sejumlah tantangan, antara lain lokasi sumber pasokan yang jauh dari pusat konsumsi, pertumbuhan permintaan yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Pasokan LPG Aceh Terjamin, Pertamina Patra Niaga Tambah 6 Mobil Tangki Kapasitas 90 MT
BACA JUGA:Genjot Transisi Energi! PGN Bangun Titik Injeksi Biomethane Pertama di Pagardewa
Serta tantangan keekonomian dalam pengembangan infrastruktur.
Kondisi tersebut menuntut adanya penguatan dan integrasi infrastruktur sebagai solusi untuk menjembatani keseimbangan antara pasokan dan permintaan.
Strategi integrasi infrastruktur gas bumi di Indonesia disesuaikan dengan kondisi geografis dan skema penyaluran yang paling optimal di setiap wilayah.
Di Indonesia Bagian Barat, integrasi difokuskan pada pengembangan jaringan pipa transmisi dan distribusi, menghubungkan pipa transmisi dari ujung Sumatera hingga Jawa, dengan dukungan sistem beyond pipeline untuk meningkatkan fleksibilitas penyaluran.
BACA JUGA:PGN Salurkan Gas Bumi ke Wisma Atlet, Solusi Energi Bersih untuk Kawasan Rusun Jakarta
BACA JUGA:Setahun Prabowo-Gibran, PGN Dukung Visi Menuju Swasembada Energi
Sementara itu, di Indonesia Bagian Timur diterapkan skema pengembangan sistem beyond pipeline yang didukung oleh jaringan pipa terintegrasi, guna menjangkau pusat-pusat permintaan yang tersebar sesuai karakteristik geografis wilayah.
“PGN mengintegrasikan infrastruktur gas bumi melalui integrasi fisik dengan menghubungkan berbagai ruas-ruas pipa gas bumi, serta integrasi operasional melalui pengelolaan terpadu sistem transmisi dan regasifikasi,” jelasnya.
Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi antar badan usaha, termasuk dengan Pemerintah, pemasok gas, serta operator pipa lainnya, sehingga dapat meningkatkan keandalan penyaluran gas bumi nasional,” tambah Hery.
Dalam pelaksanaan integrasi infrastruktur gas bumi ini, PGN melaksanakan digitalisasi pada pengeloaan asset management system.
BACA JUGA:Petani Sawit OKI Tanam Padi Gogo di Lahan PSR
Dengan Implementasi digitalisasi, pemantauan seluruh operasional penyaluran gas dapat dilaksanakan secara real-time, sehingga seluruh pengaturan.