Mengenal Support dan Resistance Sebagai Teknik Trading Crypto
Support dan Resistance merupakan salah satu teknik yang diaplikasikan dalam trading aset keuangan, termasuk cryptocurrency, untuk analisis. --Pixabay
BACA JUGA:BRI Raih 5 Penghargaan di Retail Banker International Asia Trailblazer Awards, Apa Saja?
Dalam analisis teknis, terdapat tiga jenis tren atau area pergerakan harga: naik, turun, dan menyamping.
Masing-masing area tersebut memiliki level support dan resistance yang berbeda berdasarkan arah pergerakannya.
Mengidentifikasi support dan resistance
Identifikasi support dan resistance.
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel, Pemprov Sumsel dan KAI Kembali Gelar Mudik Gratis Mulai 27 Maret 2025
BACA JUGA:AUKEY Tawarkan 4 Produk Terbaru yang Canggih dan Stylish, Termasuk TWS dan Power Bank, Ini Harganya!
Contoh untuk support dan resistance dapat dilihat pada gambar di atas yang menunjukkan ketiga pola tren yang sedang berlangsung, yaitu naik, menyamping, dan turun.
Dari ilustrasi di atas, dapat disimpulkan bahwa garis support terletak di batas bawah harga crypto, sementara garis resistance terletak di batas atas harga crypto.
Jika harga menembus level support, umumnya harga aset akan mengalami penurunan sebelum akhirnya naik, sedangkan jika menembus resistance, harga akan naik terlebih dahulu sebelum kembali turun.
Peran Support dan Resistance
BACA JUGA:Bank Mandiri Taspen Kembali Gelar Undian Kemilau Mantap, Banjir Hadiah di Tahap II!
1. Menentukan Waktu untuk Bertransaksi
Fungsi dari support dan resistance adalah untuk mengidentifikasi area yang tepat untuk bertransaksi.
Secara umum, support adalah zona di mana trader membeli dan resistance adalah zona dimana trader menjual.
Trader atau analis biasanya akan melakukan pembelian pada titik batas bawah suatu tren dan sebaliknya, mereka akan menjual saat berada pada level resistance.
BACA JUGA:Bank Indonesia Pertahankan BI Rate 5,75 Persen, Jaga Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
