Banner Honda PCX

Upaya Penipuan Online Diperkirakan Meningkat Jelang Idulfitri, Ini Tips untuk Menghindarinya

Upaya Penipuan Online Diperkirakan Meningkat Jelang Idulfitri, Ini Tips untuk Menghindarinya

Upaya Penipuan Online Diperkirakan Meningkat Jelang Idulfitri, Ini Tips untuk Menghindarinya--

“Situasi ini menunjukkan bahwa pelaku kejahatan digital terus mencoba mencari celah untuk memanfaatkan situasi. Untuk itu, selain mengaplikasikan teknologi terkini, AdaKami juga secara rutin terus melakukan edukasi agar masyarakat semakin waspada terhadap berbagai modus penipuan online,” imbuh Jonathan.

Lantas, apa yang masyarakat bisa lakukan untuk menghindari penipuan digital? Berikut Beberapa langkah yang dapat diikuti:

BACA JUGA:Waspada Penipuan Undian Berhadiah! Ini Cara Bedakan BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu

BACA JUGA:Waspada! Modus Penipuan Terbaru yang Mengatasnamakan DJP, Begini Cara Cek Kebenarannya

Hindari Membuka Tautan Mencurigakan

Phishing merupakan salah satu modus paling umum yang sering ditemui.

Tautan Website untuk phising akan terlihat mirip dengan website resmi dan menggunakan nama domain yang mirip.

Untuk itu, AdaKami menyarankan agar pengguna selalu menghindari membuka tautan yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal baik melalui pesan singkat, email, atau media sosial, yang mengatasnamakan lembaga keuangan.

Lakukan Verifikasi Informasi

Banyak pelaku yang sering berpura-pura menjadi Customer Service lembaga keuangan.

Patut diperhatikan bahwa lembaga keuangan memiliki Customer Service resmi.

Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk melakukan verifikasi terlebih dahulu.

Pengguna AdaKami bisa menghubungi hotline 1500077.

Gunakan Platform Resmi yang Telah Mendapatkan Izin OJK

Dengan menggunakan platform fintech lending yang telah mendapatkan izin OJK, masyarakat akan terlindungi dari segala bentuk tindakan tidak sesuai peraturan yang ditetapkan termasuk penyalahgunaan data pribadi dan modus penipuan lainnya.

Waspada Penyalahgunaan Data Pribadi

Hal yang sering luput dari perhatian masyarakat terkait penyalahgunaan data pribadi adalah informasi yang dicantumkan saat melakukan transaksi belanja daring atau pesan antar.

Nama, nomor telepon, dan alamat pengantaran yang tercantum pada kemasan paket dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab jika informasi pada kemasan tidak dihapus atau dirobek sebelum kemasan tersebut dibuang.

Oleh karena itu, ada baiknya bersikap hati-hati dengan selalu menghapus atau menyobek bagian label pengiriman dengan data pribadi sebelum membuang kemasan atau mengunggah review terkait produk yang diterima.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: